Sabang Wisata Candu Bagi Jiwa Traveller Dan Surga Pariwisata Bahari Aceh
Candu akan ketempat-tempat pariwisata adalah klimaks sebuah
kejenuhan dan magnet bagi para jiwa petualang, melirik luasnya nusantara yang
membentang serta beragamnya wisata bahari seolah menjadi amunisi berharga
membuka lembaran baru dalam hidup sebagai unsur pelengkap untuk mencoba
kesibukan dan keasikan lain dalam menatap semesta lebih dekat, menyelami
kebudayaan masyarakat ditiap daerah lebih akrab, dan menjelajah kuliner lebih
banyak.
Setiap jejak selalu punya cerita, setiap daerah selalu punya
sejarah yang berbeda, dan alam punya caranya untuk menitipkan kisah kepada
kita. Berbaur dengan masyarakat yang menghabiskan puluhan tahun usianya di
daerah yang ia sebut rumah dengan pengabdian sepanjang hidupnya di daerahnya
masing-masing akan membawa kita ke dalam lorong waktu menjelajah sekian tahun
kebelakang, sebagai cara ampuh traveller untuk meneliti lebih dalam dan menuang
langsung cerita manis ke sebuah tulisan.
Saya mengenal budaya Aceh lebih dekat dan ingin sekali
menjejakkan kaki kesana ketika berkenalan dengan salah satu wanita manis asal
Banda Aceh ini, Chicy Adinda adalah kawan di sebuah akun sosial media, cicit
dari Nja’ Oemar Sukanegara dan beberapa tulisan manis yang dikemas apik berbau
sastra menghias beberapa blog mini dan tumblr yang ia punya. Kisah Aceh dari
sebelum dan setelah tsunami, bagaimana menghilangkan trauma senyum manis anak-anak
dengan mengadakan taman baca dll. Semakin bertambahnya waktu yang terus
berjalan, Aceh mulai bangkit. Keindahan alamnya kembali memberikan gaungnya dan
terdengar keluar negeri kembali. Apalagi Pariwisata yang disajikan di daerah
serambi mekkah ini amat beragam.
Beberapa tulisan yang saya menangkan dalam Blog Competition
seringkali membawa saya ketempat yang belum pernah saya kunjungi, bidikan
kamera dan potret wajah-wajah dari beragam suku dan budaya berbeda, tak luput
untuk digali. Memoriable berada apik pada tempatnya di sebuah instagram yang
memang menjadi sosial media yang dipilih untuk mengeksplore keindahan alam
Indonesia. Apalagi beberapa minggu setelah balik dari Wisata Heritage Green
Industry ke Padang membawa pulang hadiah action cam yang mampu lebih
mengeksplore beberapa potret keindahan semesta yang kelak akan saya kunjungi.
Tahukah kamu? Sabang yang merupakan Kota paling Barat Indonesia
ini dikenal dengan Surga Bahari dan merupakan Miniaturnya Indonesia yang
terdapat beragam suku yang berdampingan secara rukun dan damai. Pada umumnya,
masyarakat Sabang adalah pendatang, yang terdiri dari beberapa suku dan etnis
di Indonesia, antara lain suku Aceh, Batak, Jawa, dan lain-lain, ditambah etnis
Cina yang banyak menetap di Sabang. Adat istiadat Aceh daratan, khususnya adat
yang bersumber dari Aceh Rayeuk dan Meurohom Daya, lebih dominan di Kota
Sabang, disamping itu juga sebagai adat pemersatu semenjak dahulu
kala. Kearifan lokal yang masih tetap terjaga di sana. Hari yang tepat untuk kamu
ke Aceh adalah tanggal 26-30 April 2016. Kenapa? Karena ada Sabang Festival Marine sebuah Festival yang akan mempromosikan keindahan Pesona Bahari Sabang, beserta eksotisme
kemewahan aquarium bawah lautnya.
Melirik Keindahan Kota Sabang...
Pulau Weh
Keindahan dan panorama Pulau Weh tak perlu lagi anda ragukan, semilir angin yang berhembus berpadu kebeningan air dan biota laut yang mampu ditangkap oleh mata telanjang adalah suguhan yang selalu dicari para wisatawan. Biru kehijauan dibias sinar matahari, eksotik pemandangan alam di Pulau Weh merupakan anugerah dari sang pencipta. Kalian akan diajak larut dan tenggelam karena panorama yang ditawarkan Pulau Weh. Pulau ini berjarak 18 mil dari Kota Banda Aceh. Ada dua
pilihan transportasi lewat laut dari Banda Aceh ke Pulau Weh, yaitu dengan
kapal ferry (sekira 2 jam perjalanan) dan kapal cepat (45 menit). Kapal ferry
(KMP BRR) dan kapal cepat Express Bahari atau Pulo Rondo berangkat setiap hari.
Khusus hari Rabu, Sabtu, dan Minggu KMP BRR melakukan perjalanan dua kali
sehari.
Pantai Iboih
Pantai Iboih tidak kalah eksotiknya, keindahan alam disana akan memancing kalian untuk menyusuri setiap sudut dari jepretan kamera. Surga firdaus kecil yang berada di kecamatan Sukakarya, Sabang.
Untuk mencapai lokasi ini kita bisa menggunakan pesawat ke Banda Aceh. Dari
Bandara Sultan Iskandar Muda perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Ulee Lhueu
kemudian ke Pelabuhan Balohan Sabang menggunakan kapal. Setibanya di
Pelabuhan Balohan langsung menuju Pantai Iboih. Di Pelabuhan Balohan tersedia
penyewaan mobil atau jika ingin berhemat bisa menggunakan angkutan umum. Ada
beberapa pilihan tempat menginap yang tersedia seperti the Pade Resort,
Freddies Santai Sumurtiga dan Iboih Inn dll.
Sunset Pantai Iboih |
Untuk mengenal lebih dekat pantai Iboih sendiri, di Iboih
terdapat dua pantai yaitu Pantai Teupin Layeu dan Pantai Teupin Sirkui
namun para wisatawan lebih senang menyebutnya dengan Pantai Iboih. Pantai
Teupin Layeu ini merupakan pantai dengan pasir putih sedangkan Pantai Teupin
Sirkui merupakan pantai berkarang. Kita akan bisa sepuas hati memanjakan diri
dengan diving, snorkling atau hanya duduk santai menatap sunrise, mengabadikan foto
siluet dari bantuan sunset, dan menghirup segarnya udara pantai.
Selain menikmati keindahan terumbu karang kalau beruntung
bisa melihat anak hiu berenang. Ya, benar perairan di sekitar Pantai Iboih
dihuni anak hiu yang berenang bebas, tapi jangan khawatir pastikan saja tidak
ada darah dari tubuh saat berenang karena bau darah dapat memancing hiu menjadi
agresif.
Keindahan Alam Bawah Laut Rubiah |
Rubiah
Surga taman laut di kepulauan Weh ini memiliki pesona yang cantik. Letaknya
tepat di depan Iboih, sekitar 20 kilometer sebelah barat Kota Sabang. Untuk
mencapai kawasan tersebut tersedia angkutan umum dari Pelabuhan Balohan. Sama seperti Sabang, tidak banyak literatur tertulis yang
bisa diperoleh mengenai keberadaan pulau ini. Legenda mengenai Rubiah menyatu
dengan Sabang. Pergi ke Iboih akan sangat kurang jika kita tidak
mengunjungi Rubiah karena sebagian besar taman laut berada di sekitar kawasan
pulau itu. Berjalan ke pulau tersebut kita akan mendapati beberapa
bungalow yang pernah dihuni sejumlah pelaku
perdamaian Aceh-PemerintahIndonesia. Aquarium bawah laut di pulau Rubiah adalah istana bagi biota laut, ekosistem yang masih terjaga dengan aneka terumbu karang menjadi destinasi eksotis dan keindahan luar biasa yang ditawarkan di sana.
Pantai Gapang
Dengan bermodal sekantung penuh waktu maka kunjungan Pantai
Gapang adalah liburan sempurna untuk menikmati keindahan bahari. Pantai Gapang menjanjikan keheningan tak berbanding yang tidak
didapatkan di Phuket, Langkawi, atau Penang. Pantai Penang adalah surganya bagi
para fotografer dan backpackers untuk sejenak menikmati menyelam dengan
kehangatan matahari dan ketenangan gelombang. Kita akan disajikan deretan pohon
gapang bak serdadu yang berbaris rapih di bibir pantai, inilah mengapa asal
muasal nama Pantai gapang dilahirkan.
Berlari bertelanjang kaki di pantai gapang merupakan jurnal
perjalanan yang menyiratkan keindahan lain, serta mengistirahatkan kaki dan
menikmati nikmat dan harumnya kepul kopi Aceh akan menjadi sensasi baru bagi
para pecinta kopi.
Pantai Anoi Itam |
Pantai Anoi Itam
Keunikan pantai dengan pasir yang berwarna hitam dan cahaya
matahari yang jatuh disapu biru ombak air laut menjadi daya magis tersendiri
bagi para pecinta alam. Ciri khas pasir di pantai Anoi ini mirip dengan pasir
vulkanis. Kemungkinan pasir ini berasal dari gunung merapi yang masih aktif di Pulau
Weh. Pasir yang mengandung nikel ini yang membuat menjadi berbeda dari pasir
hitam lainnya karena kandungan berat pasir yang lebih berat 3 kali lipat. Tampak
bukit hijau di sekitar pantai membuat tempat ini seakan memberikan kesan yang
teduh dan damai.
Pantai Anoi Itam terletak di Desa Anoi Itam, kota Sabang –
Pulau Weh. Jika wisatawan berangkat dari
kota Sabang menempuh jalur timur, akan melintasi pantai sumur tiga. Pantai sumur
tiga juga tidak kalah apik keindahan alamnya.
Pantai Sumur Tiga
Gradasi yang menawan dari biru muda kehijauan sampai biru
tua menciptakan nuansa hawai ala Sabang yang romantis, keanggunan sinar
matahari, liukan pepohonan dan deburan ombak menghantarkan kita untuk meraup
sebuah ketenangan dan keindahan pantai. Di pantai ini juga terdapat benteng-benteng
peninggalan jepang, selain bisa berwisata dengan nuansa pantai kita juga dapat
ditarik ke masa lalu untuk mengetahui beberapa sejarah yang tersimpan di daerah
yang keindahannya menjadi decak kagum para wisatawan.
Tugu Kilometer O
Tugu Kilometer Nol RI biasa disebut Monumen Kilometer Nol
merupakan penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan
perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di
Papua. Tugu ini bukan saja menjadi penanda ujung terjauh bagian barat di
Indonesia tetapi juga menjadi objek wisata sejarah bagi wisatawan domestik
maupun mancanegara.
Lokasinya terletak di Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya. Sekira 5 km dari Pantai Iboih. Letaknya di sebelah barat kota Sabang sekira 29 kilometer atau memakan waktu 40 menit berkendara. Lokasi yang patut anda kunjungi juga di daerah sabang sebagai ladang ilmu dan ladang wisata.
Lokasinya terletak di Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya. Sekira 5 km dari Pantai Iboih. Letaknya di sebelah barat kota Sabang sekira 29 kilometer atau memakan waktu 40 menit berkendara. Lokasi yang patut anda kunjungi juga di daerah sabang sebagai ladang ilmu dan ladang wisata.
Kuliner
Jalan-jalan rasanya tidak lengkap tanpa berburu wisata
kuliner di tiap daerah. Di sabang juga banyak menyediakan kuliner khas yang
patut anda coba.
Sate Gurita
Kuliner khas Sabang yang satu ini hanya terdapat di Sabang
saja. Berbahan dasar dari daging gurita, tekstur sate ini sangat lembut dan
semakin nikmat dengan tambahan bumbu kacang yang pas. Biasanya di sajikan
dengan lontong atau nasi, seperti bumbu kacang dan bumbu Padang.
Mie Pingsun
Nikmati mie pingsun yang disajikan dengan campuran seafood,
seperti Cumi-cumi, ikan, dan udang. Dapat dilengkapi dengan campuran daging dan
sayuran.
Mie Sedap Sabang
Mie sedap ini selalu ramai pengunjung. Bahan mie ini dari
mie biasa yang berwarna kekuningan disajikan dengan kuah bening, campuran
tauge, daun bawang, dan ikan yang sudah di potong.
Mie Aceh |
Mie Aceh
Terdapat dua sajian mie aceh yang bisa kita pilih apakah
lebih suka kering atau berkuah. Untuk isiannya lebih beragam, apakah mau cumi,
udang, daging sapi dan telur.
Negara indonesia terkenal dengan negara kepulauan, tentu ini menjadi kebanggan tersendiri bagi kita jika menjejak dan menatap sabang sebagai daerah paling Utara di wilayah Indonesia, semoga hal baik yang tumbuh dari sebuah gagasan bergerak menyerap buah dari pengetahuan kelak mengantarkan kita ke daerah Sabang. Kalau bukan anak negeri sendiri yang mengeksplore indahnya Pariwisata Bahari, siapa lagi?
Menulis juga merupakan langkah sederhana untuk menikmati
kehidupan dan menukarnya dengan cerita-cerita seru yang muncul di kepala dan
mengajak kalian menyelam tulisan sebentar. Sebab tulisan mempunyai ruh yang
kelak mengajakmu bergerak. Ayo, Ke Sabang!
Twitter : @Dessyachieriny
Ig : @Dessyachieriny
Image sources: google
note: Tulisan ini sedang diikutkan dalam Event Blog Competition yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Aceh, didukung oleh Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Badan Pengawasan Sabang dan Pemerintahan Kota Sabang.
9 komentar
Lengkap infonya, ternyata pesona bahari sabang itu indah ya. Menarik tulisannya.
BalasHapusTerimakasih mba Rita, Ayo ke Sabang, cinta wisata negeri sendiri.
Hapusboom, keren. Jadi pengin buru-buru ke Aceh deh :)
BalasHapusAceh kaya wisata Baharinya mas Erwin. Yuk kesana mumpung ada Sabang Marine festival.
HapusAlhamdulillah bisa ke blog mba Desi lagi.. Indah sekali negeri ini aaagi dengan jepretan mba Desi yang suka geli saya lihatnya..kebayang pas fotoin mba Desi mirip kura kura di jembatan area reklamasi Semen Padang, haha..rindu juga sama tawa khasnya mba Desi..semoga menang dan bisa membawa mba Desi ke seluruh penjuru negeri ya..
BalasHapusAlhamdulillah bisa ke blog mba Desi lagi.. Indah sekali negeri ini aaagi dengan jepretan mba Desi yang suka geli saya lihatnya..kebayang pas fotoin mba Desi mirip kura kura di jembatan area reklamasi Semen Padang, haha..rindu juga sama tawa khasnya mba Desi..semoga menang dan bisa membawa mba Desi ke seluruh penjuru negeri ya..
BalasHapusWooww keren semoga mba dessy bisa menjadi motovasi sy tuk jadi penulis seperti mba dessy. Berapa lama perjalanan ke aceh dr jakarta kalau melalui jalan darat mba dessy ??
BalasHapusWooww keren semoga mba dessy bisa menjadi motovasi sy tuk jadi penulis seperti mba dessy. Berapa lama perjalanan ke aceh dr jakarta kalau melalui jalan darat mba dessy ??
BalasHapusmantap nih mba wisatanya
BalasHapus