Sunge Jingkem Sembilangan, Potensi Wisata Mangrove Warga Bekasi
"Mbak Dessy lagi di Sunge Jingkem? Kenapa gak bilang, tahu gitu mampir ke rumah" begitu sapaan Bunda Anis yang masuk ke DM, beberapa saat ketika ia melihat insta story yang saya bagikan di sosial media. Bunda Anis menyarankan, ketika berkunjung ke Sunge Jingkem kuliner khas yang patut dicoba selain bala-bala jengkol adalah pepes perut ikan. Rasanya enak, ujarnya merekomendasikan.
Wait… bala-bala jengkol?
Kaya apa ya rasanya?
Sebelum bahas kuliner, kalian pernah gak ke Sunge Jingkem Sembilangan di daerah Bekasi Jawa Barat?
Wisata ini tetanggaan dengan Sungai Rindu. Setelah ngobrol bersama pemilik saung yang kebetulan adalah penduduk daerah setempat di sana, sungai rindu lebih ramai dibandingkan Sunge Jingkem.
Sunge Jingkem Sembilangan termasuk lokasi wisata mangrove di Bekasi yang lumayan asik untuk dikunjungi. Bagi kami yang haus wisata tipis-tipis dengan tiket murah dan tidak terlalu jauh dari rumah, wisata ini cukup mengasyikkan. Menghirup udara segar, mendengar cuitan burung dibalik pohon mangrove dan menikmati pemandangan hijau selama di perahu untuk sampai ke sana. Potensi wisata yang patut untuk dibanggakan warga Bekasi. Saat kami sekeluarga eksplore ke sana, memang masih perlu banyak pembenahan ketika berkunjung ke sana setahun lalu sebelum pandemi, namun setiap wisata daerah tentu perlu proses untuk dikenal dan berkembang, apalagi Wisata Sunge Jingkem tergolong masih baru.
Wisata Sunge Jingkem sendiri dibuka pada bulan juni 2019 dan merupakan salah satu program CSR PT. PJB UP Muara Tawar, bekerja sama dengan pemuda setempat yaitu Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL) untuk mengelola ekowisata ini. Harus diacungkan jempol rasanya, karena dengan begitu dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat Desa Samudera Jaya. Warga di sana sangat ramah, mereka welcome banget saat ditanya-tanya mengenai cerita panjang terbentuknya wisata mangrove ini.
Berawal dari cetusan ide untuk saling sokong masyarakat di sana membeli bambu, membuat jembatan dan kedai makan sederhana berharap jika dibentuknya objek wisata akan menghasilkan mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat sehingga akan menarik wisatawan dan membuka peluang usaha.
Ke Wisata Sunge Jingkem Sembilangan Bisa Melalui 2 Rute
Jika kalian hendak ke sini ada pilihan dua rute, yaitu: Jalan darat langsung ke Sunge Jingkem, kalau kalian sudah melihat Menara Eiffel-nya Bekasi terbuat dari bambu warna-warni mencakar langit, berarti kalian sudah sampai, nah jalan kedua melalui rute jembatan cinta.
Kebetulan kami menempuh melalui rute Jembatan Cinta. Harga masuk ke rute Jembatan Cinta kalian akan dikenakan biaya masuk.
Parkir motor : Rp. 5.000
Parkir mobil : Rp. 10.000
Per-orang : Rp. 2.500
Belum lagi ditambah harga tiket masuk ke Sungai Jingkem sekitar Rp. 3000 yang dialokasikan sebagai donasi untuk ekowisata pohon mangrove.
Kepiting goreng dan Bala-bala Jengkol (Peyek Jengkol) |
Awal masuk, pandangan kami langsung disambut pasar-pasar kecil yang menjual aneka makanan jajanan khas laut. Banyak makanan olahan laut mulai dari kepiting goreng, kerang, teri dan udang. Kuliner unik bagi saya ketika sampai di sana, ada yg namanya bala-bala jengkol, semacam peyek namun lebih tebal dengan diameter yang besar sekali, dilengkapi irisan jengkol di atasnya. Rasanya gurih garing, namun sedikit keras karena lebih tebal dari peyek biasanya. Sayangnya anak-anak tidak begitu doyan. Namun terbayar dengan harga seafood yang murah di sini. Sebagai pecinta seafood, kami langsung pesan kepiting mentah yang sudah dibersihkan untuk dibawa pulang, tapi dititip dulu, perjalanan balik baru saya ambil. Jujur, beli kepiting di sini harganya jauuuh lebih murah. Sampai di rumah sudah kebayang akan diolah dengan saus asam manis dan kepiting kuah santan.
Puas menjelajah pasar, langsung buru-buru bergegas ke Jembatan Cinta, lagi-lagi kami belum beruntung karena tak bisa menaiki Jembatan Cinta. Rupanya saat itu dalam tahap renovasi. Saya dapat melihat beberapa orang pemuda sibuk memberikan tambahan aksen cat warna-warni dan membuat beberapa spot foto menarik di sana sambil menatapnya dari kejauhan. Huhu...
Duuh... Padahal seharusnya akan bisa mendapat beberapa foto menarik yang bisa ditangkap lensa kamera.
Untuk menambah kesyahduan wisata Mangrove Sunge Jingkem, saya sarankan melalui rute Jembatan Cinta, karena kita akan naik perahu lebih dahulu dengan merogoh kocek tambahan 20 rb rupiah untuk perhitungan satu kepala.
📸 @Alivikry |
Semua terbayar dengan pemandangan tanaman mangrove di sekeliling kami, menyusuri sungai dan melihat pemandangan sekitar, lumayan melepas penat untuk menghirup oksigen segar di Kabupaten Bekasi. Suasananya seperti berada di wisata Jawa Tengah Desa Mangrove Pandan Sari, jika kalian pernah ke sana, wisatanya hampir mirip. Banyak saung-saung yang menyajikan hidangan masakan dari ikan bakar, ayam dan olahan seafood dengan alunan musik keras bersahutan antar saung-saung di sana untuk menarik pengunjung. Bambu warna-warni, wisata sepeda air, dermaga cinta bisa jadi spot foto menarik yang kalian bagikan di sosial media. Alhamdulillah di sini juga ada musholla kecil sehingga tidak khawatir untuk beribadah tepat waktu.
Next saya jadi penasaran nih sama Sungai Rindu, wisata tetangganya Sungai Jingkem.
Perjalanan menuju Dermaga Cinta Sunge Jingkem |
Potensi wisata di satu daerah, tentu akan mendongkrak ekonomi di sekitarnya, dengan begitu akan dapat membantu penghasilan masyarakat daerah sekitar. Wisata daerah perlu didukung, tak ada salahnya promo gratis dari para pendatang/wisatawan seperti saya untuk saling berbagi cerita, potret, bahkan video perjalanan di sosial media. Saya pun bergegas mengambil banyak foto dan merekam beberapa video untuk saya upload ke feed Instagram dan IGTV.
Menghubungkan Potensi Wisata Agar Lebih Dikenal Masyarakat Luas dengan Smartfren Gokil Max
Terkadang, karena kurang promosi wisata dekat di kota sendiri saja bahkan bisa kurang terekspose sehingga belum banyak orang tahu. Nah, kita bisa menjadi bagian yang menghubungkan potensi wisata untuk lebih dikenal masyarakat luas.
Urusan upload konten di sosial media serahkan saja pada Smartfren, mumpung ada paket Gokil Max nih yang kuotanya cihuy banget.
Bisa jadi ada andalan buat kalian yang suka upload video jalan-jalan di sosial media dengan Smartfren Gokil Max untuk kecepatan maksimal dengan harga tergokil di kota kalian, selain kuota nasional ada kuota lokal yang cakupannya luas banget di banyak kota. Dengan begitu pelanggan Smartfren yang masuk ke sederet kota yang dibekali kuota lokal, bisa betah nih untuk stay di kota sendiri sehingga dampaknya bisa memutus mata rantai covid juga, iya kan hehe. Btw jika kota kalian tidak termasuk cakupan kuota lokal, paket GOKIL MAX ini tetep dibekali kuota nasional yang gak kalah melimpahnya. Jadi makin semangat bikin konten karena dibekali dengan dukungan jaringan telekomunikasi Smartfren yang 100% 4G LTE dan kuota besar hingga 36 GB jadi bisa gunain internetan sepuasnya deh baik itu pagi, siang dan tengah malam.
Pilihan paket Smartfren Gokil Max
- GOKIL MAX Rp. 30.000 (Kuota Nasional 3 GB, Kuota Lokal 6 GB, Extra Kuota (01.00-05.00) 30 GB, dan masa berlaku 30 hari)
- GOKIL MAX Rp 50.000 (Kuota Nasional 7 GB, Kuota Lokal 14 GB, Extra Kuota 50 GB (01.00-05.00) dan masa berlaku 30 hari)
- GOKIL MAX Rp 70.000 (Kuota Nasional 12 GB, Kuota Lokal 24 GB, Extra Kuota 70 GB (01.00-05.00), dan masa berlaku 30 hari)
Jadi gimana, sudah siap menjadi bagian untuk mempromosikan wisata daerah di kota kalian dengan kuota yang melimpah ruah?
18 komentar
Whuaaa asik banget menyusuri mangrove di Bekasi, tempat wisata masih murmer yaaa. TApi pemandanganya oke banget, dan layak dinikmati oleh semua orang.
BalasHapusApalagi kalo pas disana bisa langsung live ato aplod sosmed dengan jaringan yang kenceng ke pake smartfren GOKIL MAX makin viraal deh ntaar.
uwuuu kepitingnya menggoda banget, jadi ingat udah lama ga makan seafood nih hahaaa
BalasHapusLihat foto foto sungai jingkem auto terpesona dan pengin ke sana donk aku mbaakk. btw iya ngonten pakai Smartfren emang aduhai, aku juga pakai Smartfren nih.
BalasHapusTernyata di Bekasi ada wisata alam yg ciamiikkk bgt macam ini ya mbaaa
BalasHapusdan kliatan udah tertata sekalii itu potensi wisata mangrove-nya.
aakkk, senaaaanggg kalo pakai SmartFren bs berbagi banyak konten berfaedah yaaa
di bekasi ada juga yang unik gini ya? hehe.. aku malah gagal fokus sama bala-bala jengkol, kayak apa tuh rasanya mba? :D
BalasHapusmau ah ke sana, kok bagus ya, pdahal ga jauh, masih di bekasi, makasih ya mba reviewnya, mau ngajak anak2 liat hutan mangrove
BalasHapusAku kira daerah mana ya namanya kok unik beneran Sunge Jingkem. Unik bener. Kayak Korea. Padahal lokasi di Bekasi
BalasHapusWaktu saya masih di Bekasi, beneran blank banget tempat wisata di sana. Padahal kalau tau bisa saya datengin, ya. Kapan-kapan deh kalau main ke Bekasi mau ke sini.
BalasHapuswaaa ternyata di bkasi juga ada wisata mangrove yaa aku baru tau nih, jadi penasaran pengen cobain ke sana juga nih aku kapan kapan ah ehhehehe
BalasHapusSunge Jingkem memang mempesona nih. Inilah yang akan membuat hidup kita bahagia . Bukan hanya kota kita tidak tenggelam air laut tapi objek wisata yang bisa bikin kita relax
BalasHapuswaah jadi penasaran sama bala bala jengkol, baru sekali makan jengkol itupun jauh jauh berkunjung ke kota sebelah. Tapi enggak di bala bala juga sih...
BalasHapusWuih ternyata di Bekasi ada tempat lumayan asyik buat refreshing nih ya Mba... Jadi pengen ke sana kebetulan ada adik dan ipar di sana...
BalasHapusWisata mangrove belum terlalu dikembangkan yah, ada itu di dekat daerah mamaku tp belum dikembangkan layaknya tempat wisata lain
BalasHapusNamanya kok kyk kekorea2an sih hehehe
BalasHapusGak nyangka juga di Bekasi ada tempat kek gtu ya, kyk di Kalimantan aja :D
Udah lengkap ya ada tempat buat pepotoan dan makan2
Semoga dgn dibikin wisata mangrove kyk gini bisa terawat ya hutan mangrovenya.
eh kok unyu yaa itu fotonya, tar aku mau coba ah wisata ke situ seru juga kayanya wisata alam ya
BalasHapusMasya Allah aku salfok sama foto fotonya kak. Indah banget ya pemandangannyam trus itu kepiting gorengnya kok menggugah selera ya 😍
BalasHapusUdah lama banget gak makan kepiting goreng nih mbak.. jadi ngencess 🥲🥲
BalasHapusBala-bala jengkol kayaknya juga enaakk... :(
Kirain bukan di Indonesia awalnya namanya unik. Ternyata di Bekasi ya Mba. Penasaran kulinernya juga nih
BalasHapus