My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Dua Surga Kecil di Indonesia Timur

by - November 06, 2022

 
Pict by @AlfathSyaban


Daerah yang dikelilingi laut selalu membuat saya takjub. Seperti bermain dalam lukisan cat air dan menuang banyak warna biru. Pikiran membuat saya berenang menjadi ikan-ikan kecil yang mulai menyelam jauh. Lalu tenggelam diantaranya. 


Keindahan memang selalu sepadan. 


Aroma laut membuka banyak pertanyaan. Merenungi kehidupan atau sekedar menuliskan yang tak sanggup dipegang kata-kata sendirian.  


Daerah kepulauan mana yang kalian sukai? 



Gunung Tidore dilihat dari Ternate | Pict: @AlfasthSyaban


Dua Surga Kecil di Indonesia Timur 


Bagi saya, selalu menarik jika membahas Indonesia Timur. Terutama Ternate dan Tidore di Maluku Utara. Pulau Surga yang keindahan alamnya diperkaya dengan tutur, catatan sejarah, kuliner, dan limpahan canda orang timur yang membuat pegal pipi.  


Di kepala saya, kebanyakan orang timur pasti awet muda, berkelakar riang-riang, tertawa dan menari. Mereka pecinta musik, jadi jangan heran jika angkutan umum di sana seringkali menyetel musik keras-keras dengan dentuman bass yang bisa terdengar sampai Zimbabwe, ahaha. 


Jika dunia mengizinkan kalian berada pada puncak Kie Matubu, maka bersyukurlah. Ada serpihan surga yang terpotong kecil-kecil seperti Ternate, Maitara, Hiri dan Halmehara yang dapat dilihat dari atas gunung Tidore pada ketinggian 1730 meter di atas permukaan laut. 


Pesona Pulau Maitara menjadi daya tarik yang tak kalah asik karena tergambar dalam uang seribu rupiah. Potret pulau cantik yang menjadi ikon dari mata uang resmi negara Indonesia. 


Daerah dua kesultanan ini saya rasa penduduknya pandai bersyair. Melihat keindahan alam seindah ini rasanya akan mulus menulis narasi, puisi dan bersahabat dengan banyak kata. 


Berburu kulineran si kedua surga yang terbentang sepertinya tak jauh berbeda, sayur garo, cakalang fufu asap, kakap dabu-dabu dan gohu yang terbuat dari ikan segar menta berpadu dengan bumbu khas dari camuran bawang, cabe, kemangi dan beberapa sayuran, menjadi menu andalan lidah yang patut untuk dicoba jika kalian berkunjung ke sini. 


Lada, pala, cengkeh merupakan hasil rempah melimpah yang menjadi rebutan bangsa asingm Dahulu banyak bangsa lain datang menjajah untuk menguasai rempah-rempah. Cerita besar sejarah rasanya akan menarik untuk digali banyak-banyak.


Sudah pernah lihat pohon Cengkeh Terbesar di Ternate? 


Sebut saja Cengkeh Afo yang berumur 100 tahun berada pada  Desa Tongole Aer Tege-tege, Kelurahan Marikrubu,Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara. Afo sendiri artinya besar, awalnya bahkan ada kakak pohon cengkeh lebih besar lagi yang berumur 300 tahun, namun kini sudah tidak ada. Saya jadi ingat masa kecil suami yang diceritakan mama mertua. Bahwa dulu saat masih kanak-kanak masing-masing diberikan pohon cengkehnya sendiri untuk dirawat. Sepulang sekolah, pohon cengkeh menjadi tempat basecamp karena sering dipanjat dan duduk lama bersandar di dahan pohon cengkeh selain bermain di pantai seharian. 


Setiap cerita perjalanan dan kenangan memang selalu mengasikkan. 


Tubuh butuh berjalan lebih jauh agar mata dan hati kita ikut bersuara. Sebab cerita dalam sebuah buku tak bisa menjangkau keseluruhan kata-kata. Harus kita sendiri yang menjadi bagiannya. Memiliki banyak kawan berasal dari Indonesia Timur membuat saya selalu ingin ke sana. Mereka memiliki bahan lelucon sekarung yang tak pernah habis diceritakan. 


Manajemen JNE foto bersama dengan manajemen PT BIBU usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)


JNE dan BIBU Kerja Sama Kembangkan Jalur Logistik Kawasan Indonesia Timur


Membahas mengenai Indonesia Timur. Bahagia rasanya ketika mendengar upaya pengembangan jalur logistik dan ekspedisi di Kawasan Indonesia Timur antara JNE dan PT. BIBU (Bandara Internasional Bali Utara) yang kini telah menjalin kerjasama diantara keduanya. Supaya lebih mudah, cepat dan gak ada lagi tuh, drama bingung antar paket ke sana.


Pasar Indonesia timur terbuka lebar untuk bisnis operator rental pasok dan logistik seiring membaiknya infrastruktur jalan dan bandara. Melihat Perkembangan tahun-tahun sebelumnya, seperti saat hari besar keagamaan natal dan tahun baru, kerap terjadi lonjakan permintaan untuk pengiriman barang-barang dari Bali ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Hal ini yang menjadi angin segar untuk JNE menancapkan kuku bisnis ke wilayah tersebut.

 


Kerjasama sinergi bisnis untuk pengembangan jalur logistik dan ekspedisi di Kawasan Indonesia Timur sudah dalam tahap penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Presiden Direktur JNE, M Feriadi Soeprapto dan Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, belum lama ini di Kantor Pusat JNE Jalan Tomang Raya 11 Jakarta Barat.


Dalam sambutannya, M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE mengatakan, “Bersyukur karena JNE diberikan kepercayaan oleh PT. BIBU untuk melengkapi Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara untuk mempercepat proses pelayanan distribusi logistik di kawasan Indonesia Timur yang semakin berkembang perekonomiannya. “Dengan jaringan dan jangkauan yang kini sudah memiliki sekitar 8 ribu titik layanan penjualan dengan 90.000 kota kelurahan di berbagai provinsi, kabupaten, desa, dan bahkan hingga pulau terluar, JNE akan memberikan kontribusi untuk melayani pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya.


Selain untuk memperluas jangkauan pelayanan, diharapkan masyarakat semakin mudah mengakses produk layanan JNE sehingga  perusahaan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi agar memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia dan mempercepat proses pelayanan distribusi logistik di kawasan Indonesia Timur yang semakin berkembang perekonomiannya.


Sementara itu Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Ir. Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, menyatakan, kolaborasi antara JNE dan PT BIBU adalah kolaborasi yang sangat positif. Karena menurutnya, JNE sudah memiliki pengalaman lebih dari 32 tahun sebagai perusahaan distrisibusi terdepan dan mempunyai jaringan yang luas di seluruh Indonesia. “Melihat potensi JNE yang bagus, kami berharap kolaborasi ini akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang sehingga dapat mendukung dan mempermudah jalur logistik dan ekspedisi di kawasan Indonesia Timur”, terangnya.


Tak heran jika selama 32 tahun JNE telah melebarkan sayap ke banyak kota di seluruh Indonesia. Tentunya didukung oleh 50.000 karyawan, ribuan kendaraan operasional, jaringan terintegrasi, sehingga menjamin kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman. Dukungan infrastruktur yang memadai serta IT yang berkompeten juga memudahkan customer untuk mendapatkan update informasi kiriman secara realtime.


Perihal antar paket kami sekeluarga mempercayakan JNE, karena selalu memberikan pelayanan dengan baik. Pernah ada pengalaman paket yang tak sampai namun informasi sudah terkirim, customer care JNE sigap membantu dan bertangungjawab, sedangkan ekspedisi yang lain dipersulit.


Semoga dengan kerjasama strategis JNE dan BIBU akan dapat terus mewujudkan semangat "Connecting Happiness" sebagai langkah nyata meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

You May Also Like

13 komentar

  1. Jangkauan dan reputasi JNE selalu menakjubkan ya mbaaa😍🙏
    Men-support kemajuan UMKm juga memfasilitasi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia

    BalasHapus
  2. Makin luas jangkauan JNE di wilayah Indonesia Timur ya, mba. Semoga aja harga ongkirnya masih terjangkau buat teman2 di sana dan memudahkan pengiriman paket2 sampai ke pelosok negeri.

    BalasHapus
  3. Salut dengan kinerja dan profesionalisme JNE. Semoga program dan bantuannya untuk banyak pihak membawa berkah dan kemuliaan...

    BalasHapus
  4. wow JNE, kerennnn
    sebagai pionir di layanan logistik, JNE selalu terdepan ya?
    karena itu saya selalu pilih JNE yang selalu ontime dan memberikan layanan memuaskan

    BalasHapus
  5. Akhir2 ini saya lihat JNE mulai banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak, jadi jaringannya makin luas. Ini bagus sih, karena bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi. Apalagi yang kakak ulas di artikel di atas membahas tentang jalur ekspedisi, ini tentu bagus, supaya pendistribusian pasong barang/jasa lebih cepat di berbagai pelosok di Indonesia.

    BalasHapus
  6. Daerah Timur yang baru kuinjak cuma NTT itu pun belum semua dan waktu itu dibiayai kampus jd gak sempat eksplore banyak. Andai bisa kembali pasti bahagia sekali di sana :D Semoga kelak ada rezeki ke area Timur lagi, apalagi ke Papua pengeen sekali.
    Wah JNE udah makin melebarkan sayapnya nih, insyaAllah akan mempermudah proses distribusi barang2 dari area timur maupun sebaliknya yang didatangkan ke sana ya mbak.

    BalasHapus
  7. Wih... Aku beberapa kali dibuat pusing temenku yang kebetulan dapat jodoh orang yang berasal dari kawasan Indonesia Timur. Susah betul kirim paketnya euy. Eh. Sekarang malah JNE mulai mengepakkan sayap ke sana. Keren. Mantul.

    BalasHapus
  8. wah ada pohon cengkeh yang usianya sudah ratusan tahun?
    Haha iya mbak, saya pas ke Kupang juga sempat naik angkot yang Full musik jedag jedug dengan volume yang keras sekali. Jadi di Ternate dan Tidore pun angkotnya full musik juga ya.

    Semoga kerjasama JNE dan BIBU ini membawa kebaikan bagi kedua belah pihak ya

    BalasHapus
  9. Kolaborasi yang apik ini antara JNE dan BIBU. Dengan begitu semua wilayah dapat merasakan kemudahan dalam pengiriman maupun menerima paket dari wilayah mana saja

    BalasHapus
  10. Wow luar biasa ya indahnya Ternate dan Tidore. Wilayah sana memang kaya akan hasil salamnya seperti cengkeh. 2 jempol untuk JNE atas kolaborasinya dengan PT BIBU, sukses ya

    BalasHapus
  11. JNE smp ke Indonesia bagian Timur semoga terus terjalin ya,, perekonomian disana Juga semakin berkembang apalg potensi wisatanya juga semakin bagus

    BalasHapus
  12. Harapannya semoga dengan daerah jangkauan yang semakin luas dari JNE, semuanya aspek bisa semakin merata sehingga membuka peluang usaha juga bagi masyarakat daerah Timur.

    BalasHapus
  13. JNE keren!
    Saya kadang merasa prihatin saat membayangkan kemudahan jual-beli online saya di Jawa pastilah menjadi sesuatu yang tak mungkin di Indonesia Bagian Timur. Kalau sudah dibuka gini dan terus berkolaborasi, bukan tak mungkin percepatan ekonomi di sana akan melejit.
    Contoh sederhana saja, banyak benda eksotik di sana yang jadi wishlist saya tapi masih sayang ongkir. Kalau sudah makin murah dan cepat, maka makin banyak yang bisa menjangkau dan dijangkau

    BalasHapus