My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Membangun Masa Depan Terang di Pulau Mansinam

by - Oktober 08, 2023

 



Melihat Potret Pendidikan di Indonesia Timur


"Kata siapa minat baca di Indonesia rendah? Minat baca di Indonesia khususnya anak-anak daerah Timur sangat tinggi. Hanya saja akses nya yang rendah. Saat kami datang membawa beragam buku bacaan, mereka menyerbu untuk membacanya dengan antusias, seperti ada jendela yang terbuka untuk dapat memiliki secercah harapan. Dari buku mereka bisa mengintip, mempelajari dan mengejar mimpi lebih tinggi," Kata anak sulung, saat ia melipir ke NTT dalam project EEG mengenai penelitian gelombang otak anak-anak SD di Desa Takari, Kupang. 


"Awal ke sini mereka hanya bercita-cita sebagai, suster, pastor dan guru. Namun banyak cerita dari kami dan ragam buku yang dibawa, menjadikan mereka memiliki ragam jawaban yang membuat kami semua tersenyum. Kini, mereka mulai berangan menjadi dokter, konsulat, astronot bahkan jurnalis," ujar sulung kembali menambahkan. 


Pendidikan bukan sekadar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang kelak menjadi penerus suatu bangsa. Namun menjadi ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan suatu transformasi nyata. Saya jadi ingat wejangan RA.Kartini, bahwa pendidikan dan kecerdasan akan mampu membuat bangsa menjadi besar. Menyebarluaskan peradaban di antara bangsanya.


Bangsa yang maju, menjadi mimpi rakyat. Jalan paling terang dalam menuju kemajuan bangsa dibekali peningkatan pendidikan. Sudah banyak pemimpin negeri kita yang tahu, namun kenyataan di lapangan, sarana pendidikan ke daerah terpencil masih jomplang dibanding kota-kota besar di Indonesia. 


Sutan Sjahrir pernah mengatakan, "Setiap orang Asia yang terpelajar, yang hidup di negeri terbelakang dan memimpikan suatu kemungkinan, supaya negerinya memperoleh persamaan yang nyata dengan Barat yang kaya dan modern, pada dasarnya akan berpikir secara sosialis"



Transformasi Pendidikan di Indonesia: Tantangan dan Potensi


Pendidikan Indonesia belum bisa dikatakan masuk dalam level sempurna, masih perlu banyak perbaikan, proses membuat bangsa besar berawal dari bibit generasi muda yang unggul. Persoalan kualitas pendidikan yang masih rendah, masalah akses, partisipasi, kesenjangan dan pendidikan antar wilayah, distribusi guru yang tidak merata, serta banyaknya kualitas lulusan yang rendah. Belum lagi ketersediaan prasarana pembelajaran digital yang masih belum memadai beserta kualitas lulusan, menjadi isu-isu strategis saat ini yang perlu diperhatikan. 


Meningkatkan standar pendidikan kita bukan hanya tugas pemerintah, tapi KITA SEMUA! 


Walaupun saya percaya bahwa pemerintah terus berusaha, dengan meningkatkan mutu pendidikan berkualitas yang merata dan menjadi salah satu isu prioritas dalam RPJPN 2025-2045. 


Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun masa depan sebuah negara. Di Indonesia yang notabene sebagai negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, dan geografi, tantangan dalam sistem pendidikan seringkali sangat kompleks. Namun, di tengah tantangan tersebut, juga terbuka potensi besar untuk merubah masa depan pendidikan Indonesia.



Apakah pendidikan di Papua sudah baik? 


Menelisik hal tersebut, saya makin mengerti dengan kisah inspiratif yang masuk dalam kategori pendidikan SATU Indonesia Award ini. "Every Child Matters" mengangkat betapa pentingnya kontribusi Pendidikan literasi di pulau Mansinam. Pulau yang terletak di lepas pantai Papua, adalah salah satu tempat yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat umum–termasuk saya. Namun, di balik keindahan alamnya yang memukau, pulau ini juga memiliki tantangan dalam hal pendidikan dan literasi. Di tengah tantangan ini, hadir seorang individu yang sangat berdedikasi untuk membuat perbedaan, Bhrisco Jordy.




Membangun Masa Depan Terang di Pulau Mansinam: Kontribusi Inspiratif Bhrisco Jordy dalam Pendidikan Literasi


Pulau Mansinam, terletak di lepas pantai Papua, adalah salah satu tempat yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Jika kalian tanya terletak dimana? Pulau Mansinam jaraknya sekitar enam kilometer dari Manokwari, pulau yang dipenuhi dengan perbukitan. Pantai dan pemandangan alam bawah lautnya sangat indah dan menawan. Pulau Mansinam memiliki nilai historis dan masih kental adat istiadatnya. Namun, di balik keindahan alamnya yang memukau, pulau ini juga memiliki tantangan dalam hal pendidikan dan literasi. Di tengah tantangan ini, hadir seorang individu yang sangat berdedikasi untuk membuat perbedaan, Bhrisco Jordy. Pemuda penggagas Papua Future Project yang memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak Pulau Mansinam yang belum menguasai pelajaran dasar.



Siapa Bhrisco Jordy?


Bhrisco Jordy adalah salah satu generasi muda kreatif yang memiliki mimpi besar untuk memajukan Indonesia. Ia menjadi sosok yang telah mencuri perhatian banyak orang dengan ide-idenya yang penuh inspirasi dan mendidik. Ia telah memutuskan untuk berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan pendidikan di Pulau Mansinam.




Bagaimana perjuangan Bhrisco Jordy Dudi Padatu dalam memperjuangkan literasi di Pulau Mansinam? 


Bhrisco Jordy Dudi Padatu menjadi salah satu profil penerima apresiasi SATU Indonesia Award 2022 - Bidang Pendidikan, ajang penghargaan dari PT Astra International Tbk, sebuah perusahaan nasional yang memiliki 270 anak usaha, antara lain bergerak di sektor otomotif dan asuransi. SATU Indonesia Awards merupakan salah satu apresiasi Astra bagi anak bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi, serta satu kategori kelompok yang mewakili lima bidang tersebut. Kata SATU merupakan akronim dari Semangat Astra Terpadu. 


Pulau Mansinam adalah salah satu pulau kecil di Papua yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses terbatas terhadap pendidikan dan literasi. Banyak anak-anak di pulau ini belum memiliki akses yang memadai untuk memiliki ragam buku dan pendidikan formal. Bhrisco Jordy memahami bahwa untuk membangun masa depan yang lebih cerah, penting untuk memperkuat literasi di komunitas ini.



Kontribusi dalam Pendidikan Literasi


Bhrisco Jordy telah memulai berbagai inisiatif untuk mendukung pendidikan literasi di Pulau Mansinam. Ia bahkan membuat program bertajuk "Penyuluh Pelita dari Pulau Mansinam" yang bertujuan untuk memajukan generasi penerus. Bayangkan saja, Pulau Mansinam hanya memiliki satu sekolah dasar (SD). Lantaran mayoritas guru tinggal di Manokwari, jadwal sekolah dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 12.00. Jordy ingin lebih banyak lagi anak Papua yang tersentuh oleh programnya.


Salah satunya adalah mendirikan perpustakaan komunitas, yang menjadi tempat bagi anak-anak dan dewasa di pulau ini untuk membaca, belajar, dan mengejar pengetahuan. Perpustakaan ini telah menjadi pusat pembelajaran yang berharga di pulau tersebut.


Selain itu, Bhrisco Jordy juga telah menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi seperti lokakarya menulis dan membaca untuk anak-anak. Ia menginspirasi mereka untuk mengejar impian mereka melalui pendidikan dan membaca. Inisiatif ini tidak hanya membantu meningkatkan literasi tetapi juga memupuk semangat belajar di antara generasi muda Pulau Mansinam.







Papua Future Project Hadirkan Akses Pendidikan dan Kesehatan di Papua Secara Inklusif


Di pulau terpencil Bhrisco Jordy bersama teman-temannya melalui Papua Future Project, salah satu komunitas berbasis proyek di bidang pendidikan yang didirikan sejak Juli tahun 2021 mengajar secara sukarela tanpa bayaran apapun. Papua Future Project, adalah komunitas pemuda berbasis proyek yang membantu memudahkan anak-anak di Papua Barat menerima edukasi, mengurangi angka buta huruf, dan meningkatkan literasi. Komunitas yang berjuang untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak dalam mengakses pendidikan dan menurunkan angka buta huruf di masyarakat adat yang ada di Papua Barat demi memajukan peradaban Papua ke depan. 


Menurut Jordy anak-anak di Pulau Mansinam memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan dan teknologi. Sebab hal itu bisa memajukan peradaban di Tanah Papua di masa yang akan datang. Fokusnya mengenalkan literasi dan memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak Papua yang belum menguasai pelajaran dasar di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).


Komunitas ini secara khusus mengangkat isu literasi di daerah tertinggal di wilayah Papua Barat. Papua Future Project menghadirkan akses pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak di Papua secara inklusif melalui program bimbingan belajar yang diadakan seminggu sekali secara sukarela. Papua Future Project secara konsisten mengajarkan anak-anak berhitung, membaca, dan menulis, juga pendidikan kesehatan, lingkungan, pengembangan diri, hingga dampak perubahan iklim. Seluruh pembelajaran dibalut dalam kurikulum kontekstual. Materi yang diberikan sangat dekat dengan keseharian mereka dan mengintegrasikan nilai adat sekitar sambil bermain bersama, agar pelajaran yang diberikan tidak terasa membebani anak-anak. Karena hal utama yang lupa diajarkan adalah bagaimana mengubah mindset anak-anak lebih dahulu, bahwa belajar itu mencari ilmu dengan cara yang sangat menyenangkan, bukan sebagai beban. 


Target jangka panjang dari Papua Future Project melalui program bimbingan belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi. Selain itu juga berupaya dalam menuntaskan permasalahan di daerah Papua mengenai pemanfaatan teknologi yang tidak semua anak memiliki akses yang sama, merujuk pada perbedaan aksesibilitas, kehadiran lembaga pendidikan, kurangnya sumber daya pendidik profesional, fasilitas yang tidak memadai dan angka buta huruf yang sangat tinggi. 


Disisi lain, standarisasi pendidikan yang lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas juga turut menjadi permasalahan utama di timur Tanah Air. Sedangkan di bidang kesehatan, komunitas ini pun, mengadakan trauma center untuk mendampingi kebutuhan psikologis anak-anak. Untuk memajukan pendidikan di Indonesia, harapan besar anak muda lainnya turut andil bergerak mewujudkan hal itu.



"Pendidikan merupakan suatu hal fundamental, yaitu kesenjangan signifikan pada mereka yang tinggal di kota dan seperti mereka masyarakat adat kita yang ada di Pulau Mansinam" Hal inilah yang membuat Bhrisco Jordy bersama teman-temannya melalui Papua Future Project, terus berjuang untuk mengibarkan pendidikan layak bagi daerah Marsinam. 



Langkah Nyata Papua Future Project  Membangun Negeri


Sampai saat ini Brischo Jordy bersama teman-temannya telah menebar manfaat bagi 14 kampung dan 700 anak yang merasakan dampak positif dari program Papua Future Project di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan melibatkan 250 relawan dan pemuda dari seluruh Indonesia untuk bergabung, baik secara langsung maupun daring. 

Pembelajaran literasi diadakan setiap minggu dengan pembagian kelas berdasarkan tingkatan sekolah yaitu pembelajaran kelas kecil (dikhususkan untuk anak Sekolah Dasar kelas 1-3 yang bekum lancar menulis dan membaca), kelas menengah (anak-anak kelas 3 serta anak-anak yang telah lancar membaca menulis) dan kelas besar (siswa/i SD kelas 4-6 dan SMP) pembagian kelas ini dirancang untuk memperkuat Basic Foundation of Literacy kepada anak-anak agar mereka memiliki kemandirian dan pondasi yang kuat terhadap literasi di Pulau Marsinam. Bahkan ada kelas tambahan bagi anak pres school untuk menonton fil edukasi lingkungan dan belajar menggambar biota laut di Pulau Mansinam dan bagi kelas besar belajar mengenal organ tubuh, panca indra dan menjaga kesehatan organ serta belajar bahasa inggris mengenai kosakata bagian tubuh. 

Besar harapan bahwa Papua Future Project bisa menjadi wadah bagi anak-anak muda Papua yang ingin ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan untuk mendapatkan pelatihan secara profesional tentang pengembangan komunitas, kurikulum, dan advocacy. Membuka semakin banyak tempat bimbingan belajar dan pojok membaca bukan hanya di Pulau Mansinam, tetapi di seluruh wilayah Papua Barat.



Sebuah Perahu Bagi Anak Pulau Mansinam

Keinginan membelikan sebuah perahu agar anak-anak bisa menyebrang pulau dan belajar di sekolah adalah rasa tulus yang diharapkan dan ia ingin wujudkan. Sebagai upaya pembuktian, bahwa meskipun hidup di perbatasan, jangan pernah putus asa bermimpi. Dan jalan menuju masa depan yang lebih baik ada di pendidikan. Semoga memantik anak-anak muda lain di Indonesia yang mulai bergerak dan berpikiran sama untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif di negeri ini. 



Perjuangan Pendidikan di Papua: Memperkuat Keberlanjutan dan Ciri Khas Papua


Melihat berbagai masalah pendidikan di Papua terutama di daerah pedalaman, menandakan bahwa dunia pendidikan di sana tidak dalam keadaan baik-baik saja. Sudah seharusnya pemerintah turun tangan memberikan perhatian khusus. Mencari solusi agar daerah tersebut dapat mengikuti perkembangan di daerah lainnya dengan memperhatikan segala aspek yang ada di Papua agar tidak menghilangkan ciri khas Papua. 




Semangat untuk Hari Ini dan Masa Depan, Menginspirasi Perubahan


Bhrisco Jordy adalah contoh nyata bagaimana seorang individu dapat menginspirasi perubahan positif di komunitas yang membutuhkan. Dengan komitmennya terhadap pendidikan literasi, ia telah membantu membuka pintu menuju pengetahuan dan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Pulau Mansinam. Kita semua dapat mengambil inspirasi dari kontribusi Bhrisco Jordy ini dan bersama-sama mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan literasi dan pendidikan di komunitas-komunitas yang membutuhkan. Bersama, kita dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik untuk semua anak-anak Indonesia.


Dengan demikian, kita berharap bahwa semakin banyak individu seperti Bhrisco Jordy yang akan datang ke depan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pendidikan di seluruh negeri. Kita sebagai pemuda bangsa sudah seharusnya membantu dalam memajukan negara kita khususnya dalam dunia pendidikan. Mari bersama-sama saling membantu untuk memperbaiki dunia pendidikan kita menjadi lebih baik.


You May Also Like

0 komentar