My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Hujan Dalam Komposisi

by - Januari 29, 2013




Hujan dalam Komposisi, I


“Apakah yang kautangkap dalam suara hujan,
Dari daun-daun bougenvil basah yang teratur 
Mengetuk jendela?
Apakah yang kau tangkap dari bau tanah, dari ricik air yang turun di selokan?”


Ia membayangkan hubungan gaib antara tanah d
an hujan, membayangkan rahasia daun basah serta ketakutan yang berulang


“Tidak ada. Kecuali bayang-bayangmu sendiri y
ang di balik pintu memimpikan ketukan itu, memimpikan sapa pinggir hujan, memimpikan bisik yang membersit dari titik air.  Menggelincir dari daun dekat jendela itu atau memimpikan semacam suku kata yang akan mengantarmu tidur.”


Barangkali sudah terlalu sering ia mendengarnya
, dan tak lagi mengenalnya.



Hujan dalam Komposisi, 2


Apakah yang kita harapkan dari hujan? Mula-mula
ia di udara tinggi, ringan, dan bebas; lalu mengkristal dalam dingin; kemudian melayang jatuh ketika tercium bau bumi; dan menimpa pohon jambu itu, tergelincir dari daun-daun, melenting di atas genting, tumpah di pekarangan 
rumah dan kembali ke bumi


Apakah yang kita harapkan? Hujan juga jatuh di
jalan yang panjang, menyusurnya dan tergelincir masuk selokan kecil, mericik suaranya menyusur selokan, terus mericik sejak sore, mericik juga di malam gelap ini, bercakap tentang lautan


Apakah? Mungkin ada juga hujan yang jatuh di
lautan. Selamat tidur





Hujan dalam Komposisi, 3


dan tik tok jam itu kita indera kembali akhirnya :
terpisah dari hujan


(Sapardi Djoko Damono)

You May Also Like

0 komentar