My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Life

by - Oktober 03, 2013


Setiap hari kita diberikan kesempatan untuk melihat ke dalam diri. Tentang sebuah pemahaman bagaimana cara mengukur dari sebegitu banyak doa-doa yang kita terbangkan ke langit, juga berapa banyak cinta yang kita berikan kepada Ia Sang Maha Mengabulkan.

Tidak sedikit ketika kita cenderung lebih memilih merayakan kesedihan sendiri dari pada memilih memberikan senyumnya kepada banyak orang. Menangis itu butuh perjuangan, tapi tersenyum dikala kita ingin menangis juga berjuang. Melihat orang tersenyum ketika kita menyampaikan sesuatu dan membuat orang menyukai segala apa yang kamu tulis, bukankah itu yang disebut kebahagiaan? 

Kehidupan yang baik tidak hanya dihias oleh kesenangan, tapi dilengkapi dengan butiran kecemasan dan kesakitan.

Sejatinya kebahagiaan hidup, ada dalam pemahamanmu sendiri. Sebab yang tak terlihat biasanya akan mudah sekali tersentuh. Ketika kehidupan berbanding terbalik dari apa yang kamu inginkan, maka ada cara belajar memaafkan, mengerti dan mulai ikut menyukai.

Bagi orang-orang yang yakin, ada ruang untuk sepi rebah dan mengijinkan banyak pemikiran untuk berbenah diri. Karena biasanya, dari sebuah pemahaman, kelak akan melahirkan kita yang dewasa.   

You May Also Like

0 komentar