Memeluk Tulisan Sendiri
Percaya atau tidak, saya merasa bahwa tulisan mampu membuat manusia penakut menjadi pemberani.
Menyulap seorang yang pendiam menjadi penyihir yang banyak bicara dengan jemari, atau seperti pengembara tersesat ke negeri kata-kata, kampung para penyair.
Ajaibnya penulis tak perlu mantra, mereka hanya membutuhkan sepi dan secangkir kopi, lalu melahirkan puisi.
Kita pun sama, tulisan mengajak banyak kepala membahas hal yang mungkin dan tidak mungkin terjadi. Seperti bunga yang patuh menunggu matahari, atau menjadi akar paling liar di bumi.
Menjadi sajak, puisi, buku, quotes, baliho, iklan, dan artikel sampah bayaran pemilik kuasa.
Tajam dan lembut kata-kata setipis kain sutera, tergantung dari sisi mana kau maknai.
Belajarlah untuk memeluk tulisanmu sendiri, maka pelan-pelan kau pasti mulai menyadari kekuatan dari sebuah cerita, entah itu fiksi atau fakta.
Kata-kata memang diciptakan seolah memiliki segalanya; baik itu kepala, tangan, kaki, juga termasuk -- isi hati.
Jika kau menulis sudah menggunakan hati -- maka saya selalu percaya kelak kata-kata akan berubah menjadi mata air, mengalir jernih dan hati-hati.
Salam hangat, dessyachieriny....
0 komentar