My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Menyusuri Goa Tanding

by - September 10, 2020


Sudah pernah menyusuri Goa Tanding? 

Goa tanding merupakan wisata mengasikkan. Kalian bisa merasakan sensasi bermain air di sungai bawah tanah, mengulik sejarah wisata Desa Bejiharjo, Gunung Kidul dan melihat batu Angel. 

Selalu ada sekeranjang hal baik dalam sebuah perjalanan yang kita bawa pulang. Ingatan penuh, segenggam rindu berkunjung kembali, mengumpulkan memori lama yang terpatri lekat. 

Hanya perihal waktu ketika jemari ingin menceritakan kembali atau sekedar mengumpulkan potret wajah bahagia milik kita yang tersimpan rapat-rapat di kepala masing-masing.

Secuil perjalanan selalu menyulut dan membakar semangat,  walaupun lembaran ingatan menemukan titik samar dan hampir pudar. Tak puas disimpan... bahagia juga perlu dituliskan, mumpung ingatan benar-benar masih terang. Dalam foto ini anak-anak masih terlihat kecil dan menggemaskan, saya berniat menceritakan kembali setelah melihat beberapa foto di galery ponsel. 

"Gunung kidul longsor beberapa waktu lalu, pak. Akses jalan ke sana sempat ditutup, namun info terbaru hari ini sepertinya sudah dibuka kembali" ujar karyawan hotel ketika saya menanyakan mengenai lokasi akses ke Goa Tanding, beberapa tahun lalu.  

Berselancar di dunia maya sebentar, membuat saya tertarik dengan objek wisata Goa Tanding dibandingkan Goa Pindul. Dilihat dari rekam jejak perjalanan banyak orang, serta potret melalui keindahan sebuah foto di sosial media, kami sepakat memutuskan untuk wisata ke sana. 

Tips ke Goa Tanding tidak perlu ikutan paket yang ditawarkan para penjaja makelar tiket wisata di sana karena banyak penduduk yang memaksa kami untuk ikut paket mereka kemudian digiring ke beberapa post, rupanya harga yang ditawarkan jauh lebih mahal. Di Goa tanding kalian bisa mendapatkan pengalaman mengasikkan untuk susur goa dengan peralatan lengkap, jamuan bakso dan terapi kaki di kolam ikan. 

Mengulik sejarah Goa Tanding Gunung Kidul

Sesaat ketika mobil sudah terparkir rapih, kami beralih menuju lokasi menggunakan jeep terbuka, akses jalanan berbatu membuat seru nuansa makin riuh. Jalan yang bergajulan dan terpa'an angin di sana menampar-nampar wajah, membuat kami spontan tertawa -- bahagia -- melepaskan kepenatan dan melupakan kegelisahan di kepala. 

Memasuki wisata Goa Tanding dimulai dengan keramahan tour guide yang sibuk bercerita banyak hal dan membawa kami untuk menyusur goa dengan perahu karet. Tak lupa berembuk memilih dayung dan helm warna-warni agar hasil foto lebih meriah. Sayangnya, hasil foto ketika itu sebagian terhapus, termasuk foto di dalam goa bersama batu Angel. 

"Kedalaman air dalam goa tanding ini sekitar 8 meter, lebar sekitar 4 hingga 8 meter, sedangkan tinggi goa kurang lebih 4 hingga 11 meter dan panjang goa sekitar 450 meter. Sekarang kondisi daerah gunung kidul seringkali hujan akhir-akhir ini, mengakibatkan air sedikit keruh, asli dari air Goa Tanding sendiri berwarna kehijauan. Waktu yang tepat jika ke sini seharusnya sekitar jam 12 siang, karena matahari akan masuk langsung ke sela-sela lubang goa sehingga menimbulkan efek cahaya yang luar biasa untuk berfoto di dalam" jelas tour guide kami sibuk menjelaskan, sebut saja pak Karya. Saya melihat waktu beranjak pukul 08.00 WIB, berarti timing kami ke sini kurang pas, kepagian, sinar matahari tak akan masuk ke lubang goa, seru saya dalam hati. Ah, sayang sekali.  Rupanya kami adalah keluarga pertama yang menuju wisata Susur Goa Tanding hari ini.

"Biasanya jika datang pagi hari, orang lebih memilih ke goa pindul lebih dahulu pak, tiket di sana lebih murah, secara otomatis banyak peminat, jika pagi hari tidak terlalu antri, berbeda dengan siang hari, bakalan penuh sesak ke sana" ucapannya ternyata benar, karena setelah susur Goa Tanding kami menuju ke Goa Pindul yang padat dan ramai, saya akan menceritakan di postingan berikutnya mengenai ini. 

Sejarah Gua Tanding Gunungkidul dimulai dari masyarakat setempat Desa Bejiharjo bernama Mbah Harto Tanding. Goa ini terbentuk ketika ia berawal hendak membuat sumur, namun karena terus menggali sumur, ia tak kunjung mendapatkan air, tanpa patah semangat, galian pun ia teruskan menggunakan alat bantu linggis.  Namun rupanya alat linggis menggali sumur menembus hingga membuat rongga gua yg berada di perut bumi itu pun terkuak. Secara tak sengaja gua itu ditemukan oleh Mbah Harto Tanding bersama keluarganya. Awalnya goa tersebut tak memiliki akses keluar-masuk, kecuali jika melalui sumur Mbah Harto. Sebab kondisi goa di dalam tanah memiliki luas lebih besar dibandingkan goa Pindul yang sudah lama terkenal, itulah asal muasal goa diberi nama Goa Tanding. Nama Goa Tanding yang kita kenal sekarang ini berasal dari nama belakang Mbah Harto sendiri yaitu Harto Tanding yang berjasa menemukan objek wisata Gunungkidul. Sebelumnya goa ini sangat gelap gulita, namun masalah itu sudah terpecahkan setelah dibuatkan lubang sebagai tempat pergantian udara.

Menyusuri Goa Tanding

Acara susur dimulai, kami pun melakukan doa bersama, meminta keselamatan kepada Sang Pencipta. Sepatah dua patah kata dari Pak Karya memberikan wejangan awalnya, bahwa saat kami di dalam, dilarang untuk bersuara keras, berteriak dan berkata tak pantas.

Perahu mulai dikayuh, pandangan kami tak henti-hentinya menyusuri dinding goa. Stalaktit dan stalakmit yang berada di sekitar goa masih aktif, ada pancaran cahaya kristal kecil jika senter kita arahkan ke sana ujarnya kembali memotong keheningan. Melalui bantuan senter di kepala kami masing-masing, membuat goa ini mampu terlihat oleh mata dengan jelas. Ada beberapa titik kucuran air dari atas goa jatuh ke bawah yang menjadi point lain untuk menambah keseruan.  

Hal yang paling berkesan adalah renungan 15 menit ketika semua lampu penerangan dimatikan sementara, termasuk senter penerangan di helm kami. Ajakan untuk merenung mengenai arti syukur bahwa selama ini kita dapat melihat sangat luar biasa, merenung tentang kehidupan saat di dalam goa tanding memiliki aura positif yang berbeda, sungguh membuat kami benar-benar tersentuh, ada perasaan sedih, rasa syukur kian dalam kepada apa yang telah Allah berikan. Ada waktu jeda 5 menit tambahan untuk benar-benar memberikan suasana hening tanpa suara dan gelap gulita. Membuat kami terisak dan mengingatkan akan kematian yang sepenuhnya gelap, sendirian, hanya amal perbuatan yang akan menolong kita.

Setelah sesi renung berakhir di lokasi yang berada tepat di ujung goa.. perahu mulai berbalik berputar arah, karena Goa Tanding tidak ada jalan tembus dan buntu. Pintu keluar masuk hanya bisa dilalui dari satu pintu saja. Perjalanan balik inilah yang menjadi acara bebas dan memulai jelajah asik di goa Tanding, kami diperbolehkan loncat dari atas ketinggian, berfoto di batu Angel (dinamakan batu Angel karena bentuk batunya seperti sayap malaikat) Indah sekali.

Traveling bagi kami merupakan bagian penyedap rasa kehidupan agar benar-benar lebih hidup. Membuka mata lebar-lebar, mengumpulkan ingatan dan pengalaman dari berbagai sisi. Perjalanan merupakan waktu yang tepat untuk menanam benih-benih cerita agar terus tumbuh dan bisa kita petik kembali.  

Semoga tulisan ini membuat kalian selalu mencintai wisata dari negeri sendiri. 


You May Also Like

27 komentar

  1. Belom pernah kesinii.
    Baru ke Gua Pindul aja, tiap ke Jogja suka mager di kerabat yang tinggal di Gunung Kidul juga, seringnya explore ke hutan2 pinus akutu.

    Next, kalo mampir Jogja lagi mo ingintipin goa Tanding.

    BalasHapus
  2. kangen ke Yogyakarta lagi, waktu kesana saya tanpa persiapan karena ikut kantor suami, jadi cuma ke candi borobudur dan prambanan saja, free time kami gunakan strolling di sekitar malioboro dan keraton saja :(

    BalasHapus
  3. Wah belum pernah terbayangkan bagaimana sensasi bermain air di sungai bawah tanah seperti di Goa Tanding.

    BalasHapus
  4. seumur-umur pernah masuk gua tuh di tempat wisata yang memang bukan terletak di dalam hutan, alhasil baru membayangkan yang di hutan aja udah serem sendiri, padahal lebih indah ya :)

    Baca yang gini nih bikin kangen pengen jalan-jalan, tapi ternyata pandemi ini belum terlihat hilal menjauhnya

    BalasHapus
  5. Gunung Kidul banyaaaakkk destinasi wisata alam ya
    Duh, sungguh rindu halan2 nih
    Menghirup udara segaaaaarrr

    BalasHapus
  6. Asli belom pernah kak,,,,satu saat bakal kesini deh...seru juga kan main air..smbil menyusuri eksotiknya goa tanding

    BalasHapus
  7. Aku pernah denger ini tempat, dan menurut yang sudah kesana memang seru sih tempatnya hehe.. mau juga ah kalo nanti ke gunung kidul main ke goa tanding ini

    BalasHapus
  8. Di Gunung Kidul banyak juga wisata goa, ya. Jadi pengen balik ke sana lagi. Saya baru ke goa Jomblang aja

    BalasHapus
  9. Waah..aku baru ke Pindul, yg ini belum. Jadi penasaran ingin menelusuri Goa Tanding juga nih.. Trmksh infonya mba..

    BalasHapus
  10. Terbayang nih saat perenungan, saat semua lampu dimatikan. Sepertinya langsung ingat mati, kalau saya hehehe...

    Dulu waktu di Goa Pindul juga gitu. Semoga sehat dan selamat semuanya, gitu aja dia saya saat itu hehehe

    BalasHapus
  11. waa aku belum pernah nih ke goa tanding, bahkan kayanya aku baru denger soal gua tanding ini, jadi kepo deh pengen ke sana juga nih hihihihi

    BalasHapus
  12. Belum pernah ke sini, tapi sepertinya seru banget ini Mbak bisa menyusuri goa tanding gunung kidul. Katanya memang banyak ya destinasi wisata dengan pemandangan alam yang keren di Gunung Kidul? Harus dijadwalkan nih nanti kalau pandemi sudah berlalu untuk jalan-jalan ke sana

    BalasHapus
  13. Aku suk aberpetualangan ke goa-goa gini walaupun aslinya merinding tapi seru ya. Belum pernah aku ke goa tanding

    BalasHapus
  14. Wah aku paling suka main ke goa-goa asal banyakan jangan sendiri minimal berdua lah hehe... Suka ada suasana mistis kerasanya jadi serasa berpetualang beneran nih.. Duh emak emak petualang emang gitu ya.. hehe..takut tapi pengen.

    BalasHapus
  15. aku juga pernah masuk goa mba sesak rasanya karena gelap dan iya yah jadi merenung banget seperti ini nanti ketika di alam kubur huhuhu merinding

    BalasHapus
  16. Ya ampun asyik bener nih.. bener mbak, Indonesia tuh kayaaa banget akan objek wisata. Gak ada habisnya deh pokoknya. Jadi makin cinta sama negeri sendiri, dengan mengetahui keindahan objek wisatanya gini

    BalasHapus
  17. Belum pernah punya pengalaman menyusuri goa mbak, pasti seru banget apalagi bareng keluarga. Btw selalu bersyukur dengan alam yang diberikan Tuhan pada kita ya mbak.

    BalasHapus
  18. Seru banget ya cerita traveling nya Semoga usai korona bisa makin sering jalan-jalan lagi

    BalasHapus
  19. Merinding mba di bagian yang semua pencahayaan dimatikan tadi. Benar-benar bikin kita berpikir ya misalnya kita ada dalam kegelapan abadi tuh kayak gimana. Huhuuu... semoga menjadi refleksi bermanfaat untuk menaikkan grade kita sebagai manusia yang baik selama beramal di dunia.

    BalasHapus
  20. Ya ampuun enaknya main ke dalam Goa. Aku belum pernah nih. Penasaran juga jadinya pengen nyobain.

    BalasHapus
  21. Tempatnya asik kayaknya. Kalo bahas goa tu selalu inget sandiwara radio jaman saya kecil dulu. Dulu suka penasaran goa tu kayak mana. Setelah tau ya agak serem masuk goa. Hihi.

    BalasHapus
  22. Waah...pingin juga sesekali wisata alam begini...
    Terakhir seingatku wisata ke Pelabuhan Ratu, sumber air hangat gituu...

    BalasHapus
  23. Belum pernah ke goa2 tsb, ternyata letaknya di yogya juga ya banyak banget rupanya tempat wisata di yogya, yang suka menantang adrenalin tempat ini pasti tak terlewatkan

    BalasHapus
  24. Aku belum pernah kesana nih kayaknya seru banget ya bisa menyusui goa itu sama keluarga. Btw aku jadi penasaran ada foto ga dalam gua nya hehe.

    BalasHapus
  25. pernah 2 tahun tinggal di jogja tapi belum pernah main ke goa2annya jogja.. sampe nyesel deeh kenapa dulu nggak ke sana yaa wkwk

    BalasHapus
  26. Aiih seneng banget piknik alam begini. Kangen main air, aku terakhir ke gia jaman belum nikah

    BalasHapus
  27. Cocok nih buat tempat pelesiran di jaman covid ini

    BalasHapus