My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Cerdas Memilih Obat Herbal dan Kosmetik yang Aman

by - Maret 20, 2022

 





Dulu, saya pernah menjadi wanita yang kerap mengeluhkan hal-hal yang tak perlu. Tidak dipungkiri juga, bahwa seringkali terdoktrin dan menginginkan cantik – versi banyak orang. Kulit putih, rambut lurus, tinggi semampai dan berbadan langsing menjadi idaman. Saya sudah meninggalkan pikiran itu sejak lama. Pikiran sehat membuat kita lebih jernih dalam menerjemahkan cantik yang bermula dari menghargai diri sendiri. 


Tidak ada yang bisa menggambarkan definisi cantik yang sama. Namun bias yang disebabkan oleh daya tarik fisik di mata banyak orang, melahirkan konsekuensi yang relatif berbahaya. Justru cenderung menjadi obsesi. Terlebih stigma masyarakat yang kerap merasa cantik, jika memiliki kulit putih sudah sejak lama menjalar liar di rimba media sosial, iklan televisi, perbincangan santai di kantor, sekolah dan di banyak tempat lainnya. 


Lucunya, pembahasan ini membuat saya teringat kawan lama. Ia berasal dari daerah Timur kemudian pindah ke Jakarta. Matanya bulat besar dengan bulu mata panjang lentik hampir berbentuk huruf U yang tebal. Senyumnya manis, wajahnya enak dilihat dan tak bosan. Saya selalu menyebutnya si cantik. Dulu, banyak kawan yang selalu mengatakan hal yang sama – cantik. Namun selalu diakhiri dengan embel-embel – kata "tapi". Meledek dan membahas perihal kulit kita yang berbeda. 


Kalimat yang sampai sekarang saya selalu ingat. Ia tak sekalipun membalas dengan kata luka, hanya beberapa kalimat sederhana, mengena dan bermakna.  


"Orang Timur berkulit gelap pikirannya lebih bahagia, karena sebagian keindahan surga, turun ke bumi. Malam hari kita bernyanyi dan menari, siang hari kita berlari. Disana banyak pantai dan bukit. Kita orang, rugi jika tidak berlari kesana-kemari sambil melihat laut dibanding hanya melihat tingginya tembok dan genteng asbes."


Celotehan singkat itu membuat saya tergelak dan menyetujui pikirannya, jawaban paling pintar yang membuka pikiran saya saat itu. Menghargai hal-hal sederhana yang membuat bahagia dan menghargai diri kita sendiri dengan caranya. Kunci bahagia yang timbul dari benih syukur nikmat yang kita punya tanpa merasa rendah diri.


Program BPOM
Photo picture: Badan POM RI


Melalui program Badan POM Kick Off dan Training of Trainer (ToT) Pembentukan Duta Jamu Aman dan Duta Kosmetika Aman secara hybrid pada tanggal 15 Maret 2022 sedikit mengingatkan saya mengenai pembahasan mengenai cantik dan sehat. Bahwa cantik tak harus putih dan cerdas memilih obat herbal yang aman.


Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari dua program unggulan Badan POM yakni BPOM Goes to School dan BPOM Goes to Campus. Para duta diberikan pemahaman tentang tips memilih jamu dan kosmetika aman, agar nantinya mampu memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya. Sebab tidak semua masyarakat paham cara memilih obat herbal yang baik. Masih saja ditemukan penyalahgunaan obat herbal oleh produsen yang tidak bertanggungjawab.


Program tersebut merupakan hasil kerja sama Badan POM dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta mengundang beberapa narasumber yang ekspert di bidangnya. Banyak ilmu baru mengenai kosmetik Berbahaya dan mengulas mengenai bahayanya obat tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat. Melalui edukasi tersebut, saya kembali paham untuk lebih mencintai dan menghargai diri sendiri tak hanya dalam pikiran saja, namun mengubah pola hidup dan meninggalkan kebiasaan buruk. 


Lebih berhati-hati lagi akan resiko penggunaan produk yang berbahaya dan teliti dengan menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kadaluarsa) menjadi salah satu cara jitu yang dapat dilakukan agar terhindar dari Obat dan Makanan berbahaya yang tidak memenuhi syarat. Dengan Cek KLIK, saya sebagai konsumen mempunyai kendali penuh untuk memperhatikan Obat dan Makanan yang beredar. Saya juga kerap memeriksakan nomor BPOM apakah benar terdaftar melalui laman cek BPOM.


Cara Cek BPOM produk

  • Buka laman resmi cek BPOM.
  • Pada kolom "Cari Berdasarkan" dengan pilihan "Nomor Registrasi", masukan nomor registrasi yang tertera di kemasan produk pada kolom "Kata Kunci".
  • Klik "Cari" produk yang ingin di cek izin edarnya
  • Kemudian di sistem akan menampilkan rincian produk serta informasi terkait produk yang dicek.

Cerdas memilih skincare


Wajah Cerah Alami dengan Kosmetik Tanpa Merkuri


Sejak lama, saya pun paling anti yang namanya menggunakan kosmetik-kosmetik gak jelas dan belum BPOM, walau banyak orang tergiur karena hasilnya bikin putih glowing bak porcelain.  


Tetep big no! Ngeri mengandung merkuri. Pada akhirnya bukan cantik yang didapat, malah bahaya ke tubuh jangka panjang. Jangan juga tergiur harga murah, karena banyak kosmetik palsu beredar di pasaran dengan harga jauh dari official store. Namun jika diuji lab, produk palsu tersebut mengandung merkuri dan zat berbahaya lainnya bagi tubuh.


Hal ini sebenarnya sudah sebagian yang paham dan mengerti, namun akibat pergaulan dan tergiur melihat lingkup pertemanan yang rata-rata cantik, putih dan glowing, biasanya ingin mencoba cara instant. 


Ciri-ciri Skincare Bermerkuri

Skincare bermerkuri biasanya menimbulkan kemerahan, kulit kering, timbul rasa gatal dan panas di wajah. Terjadi pengelupasan kulit dan mengikis kulit pelan-pelan setiap hari. Banyak produsen kosmetik berbahaya bermerkuri beralasan bahwa, hal ini merupakan dampak dari proses obat tersebut sedang bekerja. Menurut Dra. Asih Liza Restanti. Apt, Mkes, selaku Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik. Ia menyarankan untuk lebih baik dihentikan agar meminimalisir resiko dan bahayanya kosmetik dan skincare yang diduga dan mengarah ke indikasi mengandung merkuri.


Jika terus digunakan, lama-kelamaan terjadi kerusakan pada lapisan kulit (hipo/hiperpigmentasi, dermatitis, baboon syndrome) pengalaman teman setelah produk dihentikan akan timbul bercak-bercak hitam besar, menyesal kemudian apalah artinya. Sekarang bahkan ia berjuang untuk menghilangkan bercak hitam besar di wajahnya namun butuh waktu lama lagi dan sulit. Selain timbul bercak hitam bahkan yang lebih verbahaya adalah terjadinya gangguan sistemik (kerusakan ginjal, pencernaan, kanker bahkan bagi ibu hamil bisa mengakibatkan gangguan perkembangan janin dan cacat janin)


Keparahan gejalanya tergantung dari konsentrasi merkuri saat digunakan, berapa lamanya pemakaian, luas area paparan saat pemakaian kosmetik dan skincare, serta seberapa sering nih, digunakan perharinya. 


Kepala badan POM
Photo Picture: Badan POM RI


Bugar dengan Obat Herbal Tanpa Bahan Kimia Obat


Sehat itu mahal, jadi sebisa mungkin jangan cari penyakit hanya karena terobsesi ingin putih justru dapat merusak organ tubuh kita yang lain. Berasa banget ketika sakit. Rebahan sebentar saja rasanya gak betah ingin melakukan ini dan itu. Coba deh, lihat orangtua dahulu, rata-rata badannya sehat dan berumur panjang karena pola makan mereka yang serba alami, konsumsi herbal tradisional untuk kesehatan dan rajin jalan kaki. 


Obat tradisional sendiri merupakan ramuan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun sudah digunakan untuk pengobatan oleh masyarakat. 


Obat tradisional sendiri terbagi menjadi 3 kategori:

Jamu 

(Keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara empiris)

Jumlah > 12.000

Obat Herbal Terstandar 

Keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik sehingga bahan bakunya sudah terstandarisasi. 

Fitofarmaka

Keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik dan uji klinik sehingga bahan baku dan produknya sudah terstandarisasi. 


Namun jangan salah, tidak semua obat tradisional bagus untuk kesehatan. Harus jeli juga memilah dan memilih, karena saat ini banyak produsen nakal yang masih memasukkan/mencampur obat tradisional, suplemen kesehatan dan kosmetik dengan Bahan Kimia Obat (BKO). BKO sendiri merupakan zat-zat kimia yang digunakan sebagai bahan utama obat kimiawi yang biasanya ditambahkan dalam sediaan obat tradisional/ jamu untuk memperkuat indikasi dari obat tradisional tersebut (BPOM 2013). Obat tradisional mengandung BKO jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan merusak kesehatan tubuh kita, sehingga perlu adanya edukasi mengenai hal ini agar masyarakat lebih aware kembali untuk mengenali obat tradisional yang mengandung BKO terlebih yang tidak memiliki izin edar BPOM (ilegal)


Selama masa pandemi, banyak orang mulai beralih untuk kembali ke alam dan mengkonsumsi obat-obatan herbal. Namun Badan POM menemukan kecenderungan adanya temuan BKO pada produk obat tradisional yang tidak tepat jika digunakan sebagai pencegahan dan penyembuhan covid-19. BKO tersebut adalah Efedrin dan Pseudoefedrin yang berisiko dapat menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu pusing, sakit kepala, mual, tremor, kehilangan nafsu makan, iritasi lambung, reaksi alergi (ruam, gatal), kesulitan bernafas, sesak di dada dll.


Apa sih ciri-ciri Obat Tradisional yang mengandung BKO? 


  1. Biasanya obat tradisional yang mengandung BKO memiliki efek yang sangat manjur
  2. Dalam waktu beberapa jam setelah mengkonsumsi sakit kambuh kembali
  3. Diklaim mampu menyembuhkan semua jenis penyakit
  4. Jika dilakukan secara seksama biasanya terdapat butiran/kristal yang merupakan bahan kimia yang ditambahkan


Kegiatan Kick Off dan ToT yang diselenggarakan oleh Badan POM kemarin, diikuti oleh sekitar 1135 peserta yang berasal dari komunitas pramuka, pelajar, mahasiswa, organisasi profesi, dan kemasyarakatan, serta perwakilan fasilitator pemberdayaan masyarakat dari Unit Pelaksana Teknis Badan POM. Saya harap ilmu yang didapat saat mengikuti webinar kemarin menjadi perpanjangan tangan ketika disampaikan kembali dalam postingan ini. 


Kunci sehat dalam hidup bagi saya adalah bahagia, stay positive, bugar dengan obat herbal tanpa bahan kimia obat dan berusaha menjaga wajah cerah alami dengan kosmetik tanpa merkuri, sekarang harus tambah giat juga nih untuk rajin minum air putih dan olahraga teratur serta menjadi bagian masyarakat yang cerdas dalam memilih obat herbal dan kosmetik yang aman.


You May Also Like

16 komentar

  1. Makanyaa ada imbuhan ibu hamil dan menyusui ada baiknya gak usah dulu pakai skincare ya mba, tapi klo kandungnya aman gak kawatir ya

    BalasHapus
  2. bener banget mba.. harus cek dulu apakah sudah bpom atau belum.. cek juga kandungannya ya.. ngeri banget kalo ternyata pakai skincare mengandung merkuri.. huhu..

    BalasHapus
  3. sekarang sih enak banget yaa.. banyak orang yang sadar akan definisi kecantikan yang beragam. waktu aku masih kecil, masih kebagian dapat bully karena warna kulit yang sawo matang. syukurlah saya ga pernah tergoda pakai skincare yang abal2 hanya biar putihh gitu

    BalasHapus
  4. Keren acaranya mba.. karena memang sekarang ini kita diharuskan awas dan waspada pada penggunaan obat2an dan kosmetik. Karena begitu mudahnya orang yang tidak bertanggung jawab memalsukannya

    BalasHapus
  5. bener mba, ga semua obat herbal itu aman makanya harus cek dan ricek sebelum di konsumsi ya mba :)

    BalasHapus
  6. ku suka respon temanmu yang dari timur. Kebetulan dulu sekos juga ada mahasiswi dari Papua, sekelompok gitu mbak. Seru lho main sama mereka. Tahu dreadlock (kepang kecil)? Rambutku dikepang sama temanku itu, telaten banget. Mereka juga cantik tanpa tapi karena cantik itu tidak selalu kulit putih atau badan langsing.

    BalasHapus
  7. Aku juga sekarang kalau beli sesuai mau skincare ataupun makanan pasti scan barcode dulu. Biar yakin memang bener terdaftar di BPOM. Soalnya kadang suka palsu no nya, huhuhu

    BalasHapus
  8. Terkadang kunci hidup sehat simple banget ya, pandai2 bersyukur dengan yang ada dalam diri sendiri udah bikin kita bahagia, dengan otomatis akan memancarkan inner beautynya sendiri. Apalagi dengan di dukung dengan perawatan obat herbal dan kosmetik yang aman makin syantik dah.

    BalasHapus
  9. Iya ya ngeri kalau sampai ada kandungan yang dilarangnya makanya kalau saya ga berani sembarangan. Selama ini pakai yg sudah terdaftar di BPOM atau dari teman dokter aja untuk skincare nya...

    BalasHapus
  10. Sepakat banget kalau kunci sehat emang harsu bahagia. Dengan kebugaran ini apalagi bisa mengkonsumsi makanan dan minuman yang dari bahan bahan herbal ini penting sekali

    BalasHapus
  11. banyak beredar obat dan minuman herbal, kita sebagai konsumen wajib jeli melihat dan mengecek di BPOM nih, jangan sampai teriming2 promosi marketing taunya ternyata belum terdaftar di BPOM kan ngeri ya

    BalasHapus
  12. Hoo saya baru tahu lho mbak cara cek produk yang sudah BPOM, ternyata ada lamannya yaa

    BalasHapus
  13. Waahh harus jeli juga ya ketika memutuskan untuk menggunakan obat herbal. Ada yang mulai melakukan hal-hal tidak benar dengan iming-iming bilang itu ramuan herbal, ternyata mengandung BKO.

    BalasHapus
  14. Terimakasih sekali insightnya, kak Dessy.
    Aku juga sering memberi tahu kepada anak-anak bahwa tidak boleh mengatakan hal buruk dari segi fisik terhadap orang lain karena itu anugerah Allah pada hambaNya.

    Tetap jalani hidup sehat dan dengan pikiran-pikiran yang positif agar sehati fisik juga mental. Serta hindari kosmetik dengan bahan-bahan kimia berbahaya.

    BalasHapus
  15. Memang penting teliti saat memilih skincare dan produk obat herbal yah Kak. Apalagi klu obat herbal biasanya klaimnya menyembuhkan segala macam penyakit. Beberapa tipsnya noted nih biar lebih aware lagi

    BalasHapus
  16. Cantik itu relatif, tapi semua perempuan kan memang diciptakan dengan keunikan tersendiri dan pastinya ya cantik. Nah bentuk syukur karena Tuhan udah kasih cantik tadi, kita perlu merawatanya dengan baik. Caranya ya jangan sembarangan pakai kosmetik dan obat herbal. Sosialisasi mengenai cara cek kandungan dalam produk skincare dan obat herbal ini penting lho. Jangan sampai kan di luar sana banyak perempuan yang pengen cantik malah terjerumus menggunakan produk yang mengandung bahan berbahaya.

    BalasHapus