My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Ubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif

by - November 16, 2022

 


Perilaku Konsumtif



Saat kita pergi ke salah satu pusat perbelanjaan, terkadang suka kalap untuk membeli hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Melihat barang-barang terpampang di beberapa rak pusat perbelanjaan, sungguh menggoda mata. Ditambah adanya program diskon, buy 1 get 1, cashback, membuat ketertarikan tersendiri untuk membeli dan memilikinya. 


Hidup yang serba canggih, semakin mempermudah berbelanja hanya dengan sentuhan jari. Tinggal beberapa klik saja, paket sampai ke tujuan. Hal ini membuat banyak orang makin hedon dan belanja impulsif. Sebagai manusia yang imannya lemah dalam mengatur keuangan, ketika ada uang lebih tak terpakai di tabungan, tangan suka gatel ingin membeli sesuatu. Pikiran ingin gonta-ganti handphone keluaran terbaru, ubah dan membeli furniture karena bosan dengan tema ruangan lama, follow the trend style ootd saat ini hingga kerap belanja online dan offline, hunting sepatu dan beberapa tas branded sebagai penunjang penampilan. 


Gabutnya saya itu terkadang bahaya, jika tidak pergi belanja langsung, kebiasaan baru malah suka ikutan live e-commerce. Pada akhirnya tergoda ikut nge-fix barang di banyak toko. Rasa bosan dan stres, perlahan menjadi hilang ketika selesai berbelanja, ada rasa puas dan bahagia. Kebiasaan buruk ini yang harus diperbaiki. Ketika di total selama setahun belakangan ini, mampu membuat shock juga atas pundi-pundi rupiah yang dihabiskan, lalu merasa sangat berdosa karena terlampau boros. Harusnya uang segitu bisa buat investasi dan digunakan untuk prepare keuangan masa depan. 



Baca juga: Melek Investasi Raih Kebebasan Finansial


Belum lagi pengeluaran lain-lain yang tidak terkontrol ketika tergoda memesan makanan secara online, tak hanya bikin bengkak pengeluaran, namun bikin bengkak badan juga. Hahaha. Dari Kebiasaan buruk yang telah saya ungkapkan, saya mulai belajar mengenai pentingnya membuat skala prioritas pada kebutuhan apa saja yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. 


Perilaku Konsumtif yang Tidak Dikontrol Bisa Jadi Ancaman Serius Bagi Kondisi Finansial 


Wanita di jaman sekarang harus mandiri secara finansial dan tidak boleh tergantung kepada pria, sehingga harus cerdas juga memutar uang untuk bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus keluar rumah. Sempat kepikiran mau usaha supaya ada pemasukan tambahan lain, tapi saya tipikal orang yang bingung untuk memulai usaha atau bisnis dari mana. Ah, rasanya saya juga tidak bakat berjualan, karena memiliki perasaan yang tidak enakan, takut barang yang dijual kemahalan dan bingung memasarkan karena circle teman tidak begitu banyak. 


Sadar akan pengeluaran yang seringkali tidak terkontrol dan perkembangan zaman yang menuntut wanita harus mandiri secara finansial, pikiran mulai berubah untuk mencari strategi dan mengerem beberapa pengeluaran yang tidak perlu dan mencari rekomendasi investasi yang aman. 



Kelola keuangan


Dengan pengelolaan uang yang baik, secara otomatis kita akan dapat mengukur kondisi keuangan yang dimiliki. Beberapa cara yang mulai saya lakukan untuk memangkas pengeluaran: 


Ubah Kebiasaan Berbelanja

Mengubah kebiasaan belanja atau sikap konsumtif yang dimiliki akan sangat berpengaruh dalam menghemat pengeluaran. Mengurangi pengeluaran untuk keperluan yang tidak perlu adalah langkah dan strategi yang paling mudah dan cepat. 


Buat Target yang Hendak Dicapai

Jika kita telah memiliki tujuan yg hendak dicapai seperti renovasi rumah, membeli tanah dan investasi di banyak fitur, maka secara otomatis kita akan mengerem dan mengendalikan pengeluaran ke hal yang lebih penting dan mulai memikirkan untuk mencerahkan masa depan. Terlebih jika ingin melakukan investasi, harus sisihkan di awal bulan, bukan di akhir bulan.  Komitmen dan konsistensi akan sangat berpengaruh terhadap nilai investasi jangka panjang. 


Mengubah Mindset Menjadi Produktif

Mengubah mindset menjadi lebih produktif akan mendapatkan impact bagus bagi diri. Dari awalnya hanya memiliki pola pikir menghabiskan waktu dan uang untuk bersenang-senang saja, perlahan diubah menjadi produktivitas. Misalnya, memandang atau menilai segala sesuatu berdasarkan keuntungan di masa sekarang dan masa yang akan datang (produktif) sehingga menggunakan uang tidak hanya ke hal-hal yang konsumtif saja. 


Kini perubahan besar dalam pemikiran membuat saya mulai melirik untuk berinvestasi. Investasi pada dasarnya hampir sama seperti tabungan jangka panjang. Namun ada sedikit perbedaan dari hasil akhirnya, karena tabungan justru akan ada potongan ini dan itu sebagai biaya layanan. Tujuan investasi tentunya ingin uang berputar dan mendapatkan keuntungan secara finansial, namun harus teliti memilih produk investasi. Faktor resiko juga harus dipelajari. 


Saya mulai mempelajari investasi peer-to-peer lending dari seorang kawan dekat, salah satunya adalah KoinWorks. Alasan kuat adalah karena KoinWorks telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tercatat sebagai penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD). Cara kerja KoinP2P dari KoinWorks terhitung sangat sederhana dan mudah untuk langsung dijalankan. Melalui KoinP2P saya dapat terhubung dengan beragam peminjam berdasarkan kebutuhan pinjaman masing-masing. Perihal perlindungan, KoinWorks menetapkan seleksi yang teramat ketat agar peminjam bisa masuk ke dalam marketplace dan siap untuk didanai.


Setelah itu bisa langsung berinvestasi ke masing-masing peminjam yang tersedia. Selain imbal hasil hingga 18% per tahun yang ditawarkan, dengan melakukan pendanaan di KoinP2P maka kita juga secara otomatis turut berkontribusi memajukan UMKM Indonesia! Nah, kini KoinWorks baru saja mengeluarkan produk KoinP2P terbaru, yaitu KoinP2P Grade S.




KoinWorks


KoinP2P Grade S 


Pada umumnya, pendanaan p2p cenderung high risk, high return sehingga banyak yang ragu untuk investasi karena takut mengalami kerugian karena peminjam gagal bayar. 


Cocok Untuk Pemula


Buat kalian yang pemula untuk coba investasi di KoinWorks seperti saya, bisa coba produk Koinp2p Grade S sebagai produk p2p terbaru dari KoinWorks yang hadir untuk pendana pemula yang ingin mencoba pendanaan p2p, tapi masih ragu dengan risikonya yang tinggi. 


Resiko yang Lebih Rendah


Grade S mempunyai risiko yang lebih rendah. Alasannya adalah karena pada produk  Grade S, KoinWorks bekerja sama dengan mitra yang merupakan repeat borrower KoinWorks tanpa riwayat gagal bayar dan memiliki bisnis yang berkelanjutan. Mitra tersebut menyalurkan pendanaan dari lender KoinWorks kepada para pekerja informal yang berada pada ekosistem bisnisnya untuk mengembangkan usaha yang dimiliki oleh para pekerja informal. 


Selain itu adanya partner guarantee dari mitra untuk memastikan kelancaran pembayaran inilah, yang membuat saya menjadi lebih aman karena minim resiko. Kita sebagai pendana bisa berinvestasi sambil bantu perkembangan usaha pekerja informal sehingga dapat meningkatkan status ekonomi dan membantu para UMKM yang membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan usaha mereka. 



Menelisik dari kelebihan dan kecocokan investasi yang saya pelajari dari KoinWorks, rasanya saya cenderung memilih produk KoinWorks Grade S karena “Low Risk dan Big Impact”. Sebagai pendana pemula dan baru mengenal dan memulai eksplor p2p, rasanya saya belum siap dengan risiko p2p yang cukup tinggi. Produk Koinp2p Grade S membuat saya lebih tenang dalam hal pendanaan dan lebih safety dengan adanya track record peminjam yang tidak ada riwayat gagal bayar dan memiliki bisnis berkelanjutan. Tidak perlu modal besar untuk bisa invest di sini, bahkan mulai dari 100 ribu rupiah saja sudah bisa berinvestasi.  


Buat kalian yang bingung ingin investasi kemana dan tertarik dengan aplikasi KoinWorks bisa didownload dengan klik link download berikut dan gunakan kode KLDESSY untuk mendapatkan promo menarik dan kembangkan aset kalian. 



You May Also Like

14 komentar

  1. Aku merasa tersindir baca artikel ini mbk
    Ga ikut nyimak live jualan gitu sih, tapi sering Windows shopping. Pas ada uang, yang ada di keranjang, dikeluarkan deh satu satu, wkkwkw.
    Apalagi godaan beli makanan. Ya ampunn
    Kadang sukaaa lupa diri

    Ya, kalau diteruskan emang ga baik dampaknya sih

    Ahhh P2P Lending KoinWorks, mau coba deh ini mbak utk investasi di sini. Karena kebetulan juga udah punya akunnya tinggal dimanfaatkan deh supaya ga boncos nih

    BalasHapus
  2. KAlau aku sih sering memanfaatkan momen diskon atau bebas ongkir. Kemarin pas 11.11 check out beberapa barang sampai gak terasa sudah belanja 10 item. Siap-siap diinterogasi ibu negara nih... BAik;lah, mulai bulan depan harus mikir panjang: investasi!

    BalasHapus
  3. Jaman now apalagi ada isu resesi memang sudah sepatutnya jaga kondisi keuangan dengan baik. Pakai dengan bijak. Dan kalau bisa produktif, itu lebih baik

    BalasHapus
  4. Mindset konsumtif menjadi produktif pengen banget. Seringnya kalau belanja kalap itu, yang udah-udah barangnya banyak yg jadi penghuni lemari atau sudut ruangan.
    Untung ada KoinWorks yang bisa jadi tempat berinvestasi sekaligus membantu UMKM yang membutuhkan yg jangka waktunya pendek. Modalnya juga terjangkau banget.

    BalasHapus
  5. Bener ya kak harusnya udah mulai sejak lama Mengubah kebiasaan belanja/konsumtif dah bisa mandiri secara financial ambil investasi yg mudah spt koinworks yakkk

    BalasHapus
  6. Kalau soal baju, sepatu dan pernak pernik lain, saya masih bisa nge rem mbak, tapi kalau makanan tidak hehehe... Jadi kalau buka aplikasi pemesanan makanan online, apalagi nemu ada promo langsung deh angkut aja.

    Saya juga sudah 2 tahun ini investasi di P2P, alhamdulillah selama ini lancar dan keuntungan juga lumayan

    BalasHapus
  7. solutif banget ya Koinworks?
    sebelumnya saya cuma nyimpen uang di tabungan karena terlalu kecil untuk invest emas palagi properti
    dengan adanya Koinworks, kita bisa invest dari nilai nominal terkecil

    BalasHapus
  8. Bener banget ya, sebaiknya mengubah mindset dari konsumtif ke produktif. Biar nggak besar pasak daripada tiang

    BalasHapus
  9. Wadidaw

    Benerrr bgt ini mba.
    Ga tau ya, shopping kyknya udah jadi terapi jiwaaa.....walo seringnya berasa guilty pleasures gt sih 😶 baiklaagh mau lebih bijak lagi kelola duit dan invest 👍

    BalasHapus
  10. Di tengah makin banyaknya kuliner, dan tentunya semakin mudah untuk mendapatkan jadinya banyak mempengaruhi gaya hidup konsumtif. jadi diingetkan ini biar ngerem sesuaikan aja untuk kebutuhan konsumtif dan berusaha mengurangi biar bisa menjadi produktif

    BalasHapus
  11. Setuju sekali, kak Dessy.
    Yang diubah kudunya mindset yaah.. Karena memang investasi ini juga bukan hanya masalah untung rugi, tetap juga mental untuk pintar mengalokasikan dana.

    BalasHapus
  12. Supaya gak kalap saya lebih milih belanja online karena bisa dipending, beda kalau belanja langsung di toko, ahh gemes, ada perasaan kalau gak dibeli sekarang kapan lagi ke mari?

    Aku belum paham banget sama koinwork ini. Nanti mau pelajarin lagi deh, biar ngerti

    BalasHapus
  13. Setuju, ubah mindset konsumtif menjadi produktif. Dan samaaa, aku bakal pilih produk KoinWorks Grade S karena “Low Risk dan Big Impact”, karena sebagai pendana pemula aku belum siap dengan risiko P2P yang tinggi

    BalasHapus
  14. Memang seharusnya kita menghindari sikap konsumtif ya mbak
    Baiknya melakukan hal hal yang produktif saja

    BalasHapus