Di Antara Rajutan dan Tetes Air Mata Buatan: Hidup Lebih Bermakna Bersama Insto Dry Eyes
“Nchie, mata Mama sekarang sering perih. Apalagi ketika merajut. Mungkin karena usia, ya?" ujar Mama, sambil menahan napas pelan, di usia yang kini menginjak 66 tahun. Kegiatan merajut boneka, rompi, peci, dan aneka kerajinan tangan lainnya masih setia menemani hari-harinya.
"Agar ingatan tetap terasah. Supaya Mama nggak gampang pikun dimakan usia," katanya suatu sore, sambil menatap gulungan benang warna krem di pangkuannya.
“Benang 4 ply dan 5 ply warna mustard yang mama pesan kemarin sudah sampai, nchie?” ujarnya dengan nada lemah lembut. Pertanyaannya, biasanya selalu seputar benang. Seringkali meminta saya cekout beberapa pilihan benang, hendak dibuat buah tangan untuk cucunya ketika bertandang.
![]() |
Beberapa hasil rajutan mama dari sweater dan boneka. Boneka ukhti belum kelar rajut jilbabnya hehe. |
Namun, tubuh memang tak lagi sama. Mata tua yang mulai kehilangan cairan kerap jadi kendala. Mata kering, cepat perih, dan mudah lelah kini mulai jadi bayang-bayang batasannya setiap hari. Pola rajut bahkan sering keliru.
Setiap orang tua, saya rasa amat pandai menyimpan banyak keluhan di depan anak-anaknya. Walau tak mengeluh secara langsung. Saya kerap melihat hela napas panjangnya sesekali, lalu ia meraih botol kecil #InstoDryEyes yang saya berikan dari tas kain rajut yang ia jahit sendiri di samping kursinya. Diteteskannya ke kedua mata—perlahan, hati-hati, seperti memperlakukan banyak kenangan dan ingatan yang hendak dijaga agar tak menghilang.
***
![]() |
Proses mama merajut boneka. Ketika mata mulai kering mama selalu teteskan Insto Dry Eyes |
Benang, Simpul, dan Mata Kering yang Mulai Kehilangan Cairan
Jari-jari mama masih piawai. Pintar memintal benang. Membuat simpul rantai—dasar mula dari segala yang ia rajut. Dari situlah cerita dimulai. Dari simpul-simpul kecil yang ia rajut dengan sabar. Seperti ia merajut hari-hari, agar tetap berarti.
Kadang, saya duduk diam di dekatnya. Memperhatikan setiap gerakan tangannya yang telaten. Menyusuri benang, simpul demi simpul. Saya pernah berusaha belajar merajut, namun tak semudah apa yang saya pikirkan. Susah. Harus hapal juga pola hitung.
Di tengah keheningan yang hangat, terdengar suara napas pelan.
“Ah, perih lagi,” gumamnya.
Saya menoleh. Ia menutup mata sesaat.
Pernah suatu kali, ia membiarkan rasa perih itu begitu saja. Dianggap angin lalu. Tapi sejak itu, rajutannya mulai sering salah pola. Ia jadi mudah lelah. Pandangannya kabur. Matanya merah.
Saat itulah saya tahu, mata kering bukan keluhan remeh.
Mata yang menua tak lagi menghasilkan cukup pelumas alami. Apalagi dengan aktivitas dekat seperti merajut, membaca, atau menatap layar.
Kelelahan visual semakin menjadi. Tapi Mama, seperti banyak orang seusianya, enggan ke dokter. “Nanti saja,” katanya waktu itu. Di usia 50 tahun ke atas, produksi air mata biasanya akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia termasuk perubahan hormon karena menopause.
Sampai akhirnya saya membelikannya sebotol kecil penolong: Insto Dry Eyes.
Tetes bening yang bisa jadi solusi efektif mengatasi mata kering—tanpa harus antri di rumah sakit, tanpa drama pemeriksaan yang membuat cemas.
Kini, ia tak pernah lupa menyelipkan INSTO DRY EYES di dalam kantong kecil bersama tas benangnya.
Kalau mata mulai terasa sepet, perih, dan kering… tinggal tetesin Insto Dry Eyes.
Satu-dua tetes yang memberi kembali kenyamanan, seolah embun pagi mampir ke kelopak mata.
Mata kering sebuah kondisi umum yang terjadi saat air mata tak lagi mampu memberikan pelumas yang cukup untuk mata. Air mata Mama, mungkin tak lagi stabil. Bisa jadi karena terlalu lama menatap hal kecil dan terlalu sedikit berkedip.
Mama tidak tahu kalau saat dia menunduk terlalu lama, menatap detail demi detail rajutan benang, air matanya perlahan kehilangan kualitas. Bukan karena dia menangis, tapi karena tubuhnya sendiri lupa bagaimana caranya menjaga matanya tetap lembap. Dan karena itulah, ia merasakan perih, seperti terbakar, seperti ada pasir halus yang mengganggu ketenangan pandangnya.
![]() |
(Kiri) Foto bareng mama. (Kanan) Selain merajut mama juga suka buat boneka dari kain flanel dan jadi deh boneka mini versi diri sendiri sesuai foto |
Melihat Lebih Pelan: Cerita dari Sepasang Mata Usia Senja
Di masa tua, mata bukan lagi sekadar alat melihat dunia, tapi jendela kenangan yang menyimpan hujan pertama, tawa yang pernah pecah di sore hari saat melihat masa kecil anak-anak sepulang sekolah, dan wajah-wajah yang perlahan memudar tapi tak pernah benar-benar hilang. Mata tua milik mama, menyimpan ribuan cerita—bukan dari buku, tapi dari tatapan yang pernah jatuh cinta dan kehilangan. Di balik keriput mata, ada film panjang yang tak pernah selesai diputar: tentang rindu, pulang, dan seseorang yang pernah singgah. Semua sanggup memutar ulang semua kenangan yang tak pernah disampaikan.
Tua bukan kehilangan daya lihat, tapi bertambah daya ingat—pada hal-hal yang dulu tampak sepele, kini terasa mahal. Saat mata mulai kering, tubuh sebenarnya sedang memberi isyarat: jaga aku. #MataKeringJanganDisepelein sebab lewat mata, semua kenangan menemukan caranya sendiri untuk bercerita. Ia menyimpan tawa yang pernah pecah di banyak tempat dan tangis diam-diam di lorong rumah sakit, serta mungkin tatapan terakhir yang tak sempat diabadikan. Sebab bila cerita tak bisa lagi ditulis dengan kata, biarlah mata yang melanjutkan narasi itu—dalam diam, dalam kedip yang mungkin tak lagi sempurna, tapi masih penuh makna.
Sampai akhirnya, rasa tidak nyaman itu membuatnya harus menunda. Bukan menyerah. Hanya jeda. Agar matanya, juga dirinya, punya ruang untuk sembuh.
Sekarang, Mama mulai mengatur waktunya. Setiap dua puluh menit, ia berhenti. Meneteskan Insto dry eyes, mengedip pelan, memandang keluar jendela, dan menghirup aroma teh yang mulai dingin. Ia mulai paham, bahwa merajut bukan hanya soal menyelesaikan pola, tapi juga menjaga diri agar tetap bisa menikmati benang-benang kecil yang ia cintai.
![]() |
Insto Dry Eyes: Penolong pertama mama ketika mata kering saat merajut |
Hidup Lebih Bermakna Bersama Insto Dry Eyes
"Mata Kering Jangan Disepelein! Tetesin INSTO Dry Eyes"
Saya rasa kalimat itu bukan sekadar slogan. Seperti nasihat kecil penuh cinta untuk siapa saja yang menunda-nunda merawat indera paling berharga: penglihatan.
Mama bilang, “Kadang kita cuma butuh sesuatu yang sederhana, tapi tepat.”
Dan baginya, Insto Dry Eyes adalah jawaban sederhana yang membuat hari-harinya tetap nyaman dan produktif.
Simpul rantai kembali rapi. Boneka kecil berwajah senyum lahir dari tangan lelah yang tetap bersinar.
Dan matanya—yang dulu cepat perih dan buram—kini bisa kembali menatap hasil karyanya dengan bangga.
Karena merawat mata bukan hanya soal kesehatan, tapi juga tentang menjaga kenangan, dan menjahit hari esok dengan penuh cahaya.
Mata Sehat di Usia Lanjut: Solusi Praktis untuk Mata Kering Tanpa Harus Ke Dokter
Menjaga kenyamanan dan kesehatan mata sangat penting, terutama di usia yang semakin bertambah. Insto Dry Eyes hadir sebagai solusi praktis untuk mengatasi mata kering, yang sering dialami akibat usia, terlalu lama membaca, menatap layar atau melakukan kegiatan merajut.
Seiring bertambahnya usia, keluhan mata kering menjadi semakin umum dialami lansia akibat penurunan produksi air mata dan perubahan hormonal. Meski terdengar sepele, kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan hingga kualitas penglihatan. Untungnya, ada solusi praktis yang bisa dilakukan tanpa harus ke dokter, seperti rutin menggunakan tetes mata khusus untuk mata kering (artificial tears), mengompres mata dengan handuk hangat, serta menjaga kelembapan ruangan dengan humidifier. Selain itu, konsumsi makanan kaya omega-3 seperti ikan salmon, biji chia, atau suplemen minyak ikan juga terbukti membantu menjaga kesehatan lapisan air mata. Jangan lupa batasi waktu menatap layar dan pastikan asupan cairan tubuh cukup setiap hari untuk menjaga mata tetap lembap dan nyaman.
Selain itu, gangguan mata kering bisa diatasi dengan solusi praktis seperti Insto Dry Eyes. Dalam setiap kemasan berukuran 7,5 mL, terdapat kandungan Hydroxypropyl methylcellulose—atau cukup disebut hypromellose—sebanyak 3,0 mg. Senyawa ini bekerja menyerupai air mata alami sebagai pelumas mata, membantu menjaga kelembapan dan melindungi dari risiko cedera maupun infeksi. Selain itu, Insto Dry Eyes juga mengandung Benzalkonium chloride sebanyak 0,1 mg yang berfungsi sebagai antiseptik, membantu membersihkan mata dari virus, jamur, dan bakteri penyebab iritasi. Dengan penggunaan rutin, mata tetap nyaman dan sehat, tak peduli berapa usia kalian. Beberapa manfaat dari Insto Dry Eyes adalah:
1. Cepat Meredakan Mata Kering
Insto Dry Eyes bekerja cepat memberikan kelembaban sehingga mata terasa segar kembali hanya dalam beberapa tetes saja.
2. Formula yang Aman dan Lembut
Cocok untuk orangtua yang memiliki mata sensitif. Tidak perih di mata, dan tidak mengandung bahan berbahaya.
3. Mudah Didapat dan Terjangkau
Tersedia di apotek dan minimarket terdekat, dengan harga yang ramah di kantong. Kebetulan rumah mama saya tepat bersebrangan dengan Alfamart dan Indomaret, jadi produk Insto Dry Eyes dapat dengan mudah didapatkan di sana. Bahkan jika gak sempat membeli keluar saya bisa pesankan melalui Alfagift, semudah itu produk yang kita inginkan sampai di rumah.
4. Ukuran Praktis
Botol kecilnya mudah dibawa ke mana saja—cocok untuk dibawa saat bepergian atau beraktivitas di luar rumah.
5. Membantu Kualitas Penglihatan
Dengan mata yang lebih lembap dan nyaman, membaca buku, mengaji, atau menonton TV menjadi lebih menyenangkan tanpa gangguan rasa kering atau perih.
Insto Dry Eyes adalah solusi tepat bagi orangtua yang sering mengalami mata kering. Praktis, efektif, dan aman digunakan setiap hari. Menjaga kenyamanan mata kini tak lagi sulit!
Insto Dry Eyes: Solusi Mata Kering untuk Hidup yang Lebih Produktif
Bagi orangtua dengan pengalaman hidup yang terlampau banyak, sehat adalah bagian dari doa paling utama untuk bersyukur paling dalam.
Mata sepet, pegel, dan perih jangan dijadikan sebagai alasan untuk tidak beraktivitas lebih banyak. Rasa perih bisa jadi tanda awal mata kering yang harus segera ditangani. Jangan tunggu sampai parah. Dengan Insto Dry Eyes, setiap orang bisa tetap produktif, fokus, dan nyaman menjalani hari.
Insto Dry Eyes bukan sekadar obat tetes mata biasa, tapi solusi tepat yang efektif, praktis, dan terjangkau dan membantu segala aktifitas karena banyak hal bermula dari kesehatan mata.
5 komentar
Rajutan mamanya cakep-cakep banget des, aku juga suka crocheting karena bisa cegah pikun. Dan bener banget kalau mata semakin tua semakin gampang kering karena ga ada pelumasnya
BalasHapusJangan sepelekan mata kering ya... Karena bisa saja dianggap biasa justru membuat hal tidak diinginkan. Alhamdulillah nih ada insto yang bisa segera pakai dan bisa dibeli dengan mudah
BalasHapusMasya Allah, Mamanya masih aktif dan tetap kreatif di usia yang makin senja ya Mbak.
BalasHapusSalut buat Mamanya..
Memang ya mata perih, sepet , kering bisa bikin tidak nyaman dan mengganggu kegiatan dan Insto Dry Eyes bisa jadi solusi efektif untuk mengatasinya
Gak bisa pergi tanpa Insto dry eyes nih saya.
BalasHapusJadi harus siap di tas khusus bepergian, tas khusus dalam rumah (karena ada 3 lantai) dan di deket laptop. Karena mata sering sepet dan gak nyaman, wajib pakai Insto dry eyes supaya nyaman kembali
Merajut emang sama riskannya dengan seorang blogger soal mata kering. Merajut juga butuh fokus yang kadang kalau sudah fokus, kita bakalan terus membuka mata. Kadang malah lupa berkedip.
BalasHapusBeruntung, sekarang ada Insto Dry Eyes ya, Kak. Jadi bisa menolong mama yang suka merajut.