My Story

Virtual Diary

Creative Blog

Pohon Thuba dan Nyanyian Surga

by - Agustus 14, 2020


Meja makan bagi kami, tempat merekatkan tali kekeluargaan, menyempatkan waktu sedikit lebih lama untuk berbincang ketika selesai makan. Membahas apa saja, tentang protes anak-anak mengenai jenggot papinya yang harus dipotong sampai cerita tentang pohon Thuba yang menaungi Surga Firdaus, ranting pohon yang mengeluarkan suara indah dan kelopak bunga yang menjadi pakaian penghuni surga.  

Berawal dari sebuah pertanyaan.

"Mi, di surga ada buah-buahan apa saja?"

Banyak, di surga apa saja ada dengan segala fasilitas yang bahkan gak ada di dunia. Konon diriwayatkan, di surga ada pohon Thuba. Besar, luas dan rindang. Di sana tumbuh segala macam buah-buahan. Bahkan saking besarnya bisa menaungi Surga Firdaus. Bisa bayangin gak, adem dan sejuknya surga kaya apa jika ada pohon sebesar itu?

Pohon Thuba memang seperti apa?

Mami juga gak tahu kaya gimana, tapi mami pernah baca (ketika menjelaskan tidak menyebutkan sumbernya karena lupa) saat googling rupanya bersumber dalam Musnad Ahmad, Tafsir Ibnu Jarir, dan Shahih Ibnu Hibban, disebutkan dari Abu Sa'id Al-Khudri RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda

“Thuba adalah pohon di dalam surga. Besarnya sejauh perjalanan seratus tahun. Pakaian penghuni surga dibuat dari kelopak bunganya.”

Pakaian ahli surga terbuat dari kelopak bunga pohon Thuba yang bernama Sundus dan Istabraq (sutra bulu halus dan tebal). Indah warna-warni. 

Menurut Rosulullah Pohon Thuba menyerupai pohon Jauzah di Negeri Syam. Pohon itu tumbuh dengan satu batang saja, tapi atasnya terbentang luas.

Pohon di surga tak hanya memberikan manfaat lewat buahnya, tapi gesekan dari ranting-ranting pohon di sana bisa menghasilkan suara-suara yang sangat indah. Demikian kata Yahya bin Abu Katsir ketika menafsirkan Surat Rum ayat 15, 

“Di surga itu ada nyanyian.”

Menurut ensiklopedia Al-Qur'an. Di surga aroma wewangian keluar dari pohon-pohon, sungai, gunung dan tanah. Ibnu Hibban meriwayatkan dalam kitab shahihnya bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Wewangian surga dapat tercium dari jarak perjalanan lima ratus tahun.”

Ada juga hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abdi ad-Dunya.

"Di surga terdapat Pohon Thuba yang semuanya dapat menikmati susunya, termasuk bayi-bayi yang meninggal dunia ketika masih menyusu dan pengasuh mereka adalah Nabi Ibrahim Khalillullah. Bagi anak-anak kecil yang tidak menyusu akan ditempatkan di dalam perut burung-burung berwarna hijau dan berterbangan di dalam surga."

"Bahkan satu biji anggur yang tumbuh di pohon Thuba bisa mengenyangkan seluruh sanak keluarga dan kerabat. Bisa bayangin lagi gak, sebutir anggur surga sebesar apa?"

Ensiklopedia Al-Qur'an sangat menarik untuk dibaca, kita dapat menguak tabir-tabir tentang kehidupan di sana, novel berjilid-jilid kita sanggup membaca, masa terjemahan Al-Qur'an kita gak mau baca. Jika kita melirik di QS. Al-Waqi’ah [56]: 27-34)

Selain pohon Thuba, di surga juga ada pohon yang bernama Pohon Bidara dan Pohon Pisang. Hal ini berdasarkan firman Allah yang berbunyi, “Golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, naungan yang terbentang luas, air yang tercurah, buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” 

Ayat tersebut menjelaskan bahwa bahwa pohon bidara itu tidak berduri. Namun, ada juga pohon bidara yang berduri bernama Pohon Thalhu. Namun, duri ini diganti dengan buah-buahan yang satu butirnya terdiri dari 70 rasa yang berbeda.

"Duh, rasa manis, asam, asin saja kita sudah merasa nikmat, bagaimana dengan 70 rasa yang berbeda dari satu butir buah di surga!"

Bahkan Rosulullah pernah bersabda, “Cabang setiap pohon di surga terbuat dari emas.” 

Pohon tersebut dihiasi dengan intan dan permata. Buahnya bak susu perawan, yang lebih lembut dari busa dan lebih manis dari madu. Ketika sesuatu dipetik dari pohon tersebut, bagian yang terpetik itu akan tumbuh kembali. 

Si bungsu selalu senang jika diceritakan mengenai surga, kisah nabi, dan astronomi. Walau ia tak mengatakan kepada saya secara langsung, perubahan raut muka dan kilatan mata saat mendengarkan membuat saya meyakini itu. Ekspresi wajah anak-anak selalu gampang diterka.

Nasehat akan selalu menancap dalam lubuk hati jika ditanamkan dengan cara yang baik. Cerita dengan ending pesan moral yang dapat dipetik akan menjadi kekuatan paling ampuh dibandingkan sebuah ajakan dan suruhan agar selalu menjadi orang baik dalam banyak hal. 


You May Also Like

35 komentar

  1. terima kasih sharingnya mbak, nasihatnya bagus :) semoga bisa mengingatkan pembaca juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, Terimakasih. Sama-sama Mbak Winda ❤️

      Hapus
  2. Setuju banget, terkadang anak akan menerima pesan dan nasehat dari cerita yang kita dongengin, berasa banget sama aku, ajaran kakek seddari kecil yang suka dongeng dan menyelipkan pesen moral sampe sekarang melekatnyaa.
    Trus ku jadi penasaran dengan pohon Thuba, browsing ahh, hihii.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anakku termasuk feeling ekstrovert mbak, cara mendidik anak feeling memang diharuskan dengan bercerita, termasuk cara menegur. Mesin kecerdasan dia dengan cara mendengarkan. Jadi di sini orangtua harus sering-sering cerita. Apalagi semua anak senang diceritakan. Akan lebih nyangkut ke hati mereka.

      Hapus
  3. Bonding antara anak dan ortu bisa ditingkatkan dgn dialog dan ngobrol intens seperti ini.
    Pohon Thuba dan aneka kisah yg Mba lontarkan, bakal berkesan untuk anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Teh Nurul, waktu paling sering untuk cerita biasanya ya di meja makan itu kalau di rumah. :)

      Hapus
  4. masya alloh, akupun bahagia banget baca tulisan ini, seakan beneran bayangin pohon Thuba yang besarnya segimana ya itu, jarakny smpe ratusan tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak-anak di rumah paling seneng mbak kalau diceritain tentang surga. Alhamdulillah yang aku rasain anak-anak tanpa disuruh ibadahnya juga rajin. Sholat tepat waktu, Dhuha gak tinggal, tahajud, ngaji dll. Karena cerita bisa membuat mereka lebih mengena. Itu yang saya lakukan sampai sekarang.

      Hapus
  5. Masya Allah, keindahan yang di surga baru bisa dibayangkan. Sekarang gak kebayang. Semoga bisa mencicipinya nanti.

    BalasHapus
  6. MasyaAllah... seneng baca soal deskrpsi surga yang shohih..
    Jadi semacam penyemangat untuk terus beribadah sampai ajal.

    BalasHapus
  7. MasyaAllah, sy seperti ikutan nimbrung di meja makan untuk mendengarkan kisah pohon Thuba, apalagi anak-anak yg antusias mendengar dan meresponnya, sebuah momen yg akan selalu mereka ingat nantinya.

    BalasHapus
  8. Tidak bisa membayangkan bagaimana bahagianya penghuni surga kelak. Semoga kita berada dalam keridhoan Allah SWT. Aamiin...

    BalasHapus
  9. Masya Allah..sungguh bersyukur bisa meluangkan waktu yg sangat berharga bersama anak2 dan mendidik mereka dg cerita edukatif nan indah ya.. Alhamdulillah..

    BalasHapus
  10. wah saya baru denger tentang pohon thuba. jazakillah infonya ya kisah yang menginspirasi

    BalasHapus
  11. Cerita yang berulang-ulang memang bisa terus tertanam di pikiran anak ya, Mbak. Apalagi kalau cerita indah seperti ini

    BalasHapus
  12. Anak-anak suka ya diceritain/didongengin, dan malah biasanya lebih cepat masuk pesannya kalau disampaikan lewat cerita.
    Jadi ngebayangin buah dengan 70 rasa seperti apa ya :)

    BalasHapus
  13. Luar biasa Mba, menyediakan waktu khusus untuk berbincang dengan keluarga. Tentang topik yang bermanfaat pastinya. Sangat baik buat anak-anak. Salut!

    BalasHapus
  14. Keingintahuan anak-anak memang besar ya mbak, sama kayak ponakanku pertanyaan yang dilontarkan bisa berulang-ulang mungkin dia suka dengan jawabannya ya :)

    BalasHapus
  15. Bener banget. Nasehat dan nilai-nilai moral lebih kena ya di hati anak-anak melalui cerita. Daripada kita harus ngomong begini begitu. Anak kedua dan ketigaku nih yang begini. Jadinya emak sama bapaknya kudu rajin cerita. Ini yang masih PR besar. :D

    BalasHapus
  16. Saya baru dengar yang namanya pohon Thuba
    Mungkin saya kurang baca shiroh ini
    Padahal penting sejarah Nabi itu

    BalasHapus
  17. Cara penceritaan dan penuturan yang menarik membuat pembaca/pendengar merasa seperti hanyut dalam suasana di surga, penuturan yang indah

    BalasHapus
  18. Membacakan kisah akan selalu menarik bagi siapa pun asal menarik saja mengisahkannya. Itulah kenapa di dalam Al Qur'an banyak ayat berisi kisah2..sebagai ibroh bagi kita semua yang mudah diingat, dipahami dan diamalkan.. :D

    BalasHapus
  19. MasyaAllah keren banget mbak, anak2 emang akan selalu ingat ya dengan cerita2 semacam itu apalagi yang berhubungan sama agama.
    Makanya saya juga biasakan cerita ke anak2 sebelum tidur supaya bisa mereka ingat dan jalankan. Moga anak2 kita semua jd anak shalih/ shalihah aamiin

    BalasHapus
  20. MasyaAllah... Kayak ikut menikmati ceritanya.. kapan kapan kuceritakan kisah ini ke anak anakku.. mereka juga suka banget cerita pas mau tidur..

    BalasHapus
  21. masya Allah, aku yang baca aja turut membayangkan indahnya surga. Ini lho yang membuat semangat beribadah supaya mendapat kenikmatan surga.

    BalasHapus
  22. MashaAllah~
    Anak-anak memang harus diperkaya dengan menanamkan kebaikan, kisah yang indah sehingga mudah dipahami dan menjadi termotivasi melakukan amalan kebaikan.

    BalasHapus
  23. Aku suka lihat raut wajahnya si ganteng kala di foto apalagi kalau lagi diceritain kaya gini. Tapi bukan anak-anaknya mami aja yg suka kok, aku juga suka didongengin sama Dessy :)
    Dalem banget ini tulisannya tai tetep enak dibaca, biasanya kan kocak hihihi

    BalasHapus
  24. Bunda yang sudah berusia 81 tahun ini baru mendengar tentang adanya Pohon Thuba dan Nyanyian Surga. Sukak membacanya. Subhaanallah wewangian di Surga itu dikeluarkan antara oleh pepohonan. Tentang pohon bidara bunda pernah punya pohon ini setinggi satu meter, berduri dan ada bulir-bulir buah berwarna hijau. Tapi karena berduri seringkali tersenggol dan menyakiti kulit kemudian bunda berikan kepada tetangga. Sebulan kemudian pohon yang tadinya begitu subur itu ternyata mati ditangan tetangga. Mungkin karena ditempatkan di sisi yang tidak terkena panas matahari. Belum pernah liat pohon bidara yang tanpa duri. Bunda mengkonsumsi teh daun bidara yang bermanfaat untuk beragam penyakit. Konon menurut cerita.

    BalasHapus
  25. Saya baru denger euy cerita tentang Pohon Thuba ini. Lain halnya dengan Pohon Bidara, sering dengar...walau belum punya di rumah..pertama kali tahu tentang Bidara itu saat ada pelatihan ruqyah.

    BalasHapus
  26. Aku coba terapin keeetajan yaam bayar biii ih Hi

    BalasHapus
  27. Awalnya aku ga paham ini Thuba. Kirain apaan. Ternyata daun ajaib

    BalasHapus
  28. Menarik mbak ulasannya tentang suasana surga. Bagaimana pohon Thuba, pohon Bidara dan pohon pisang yang buahnya bersusun-susun. Semoga kita semua termasuk golongan kanan yang bisa mencium aroma sekaligus mendekati surga ya, Amiinnn

    BalasHapus
  29. Meja makan memang paking okee ya mba untuk sharing banyak haal. Aku pun sukaa. Thanks for sharing it

    BalasHapus
  30. Masyaallah sy baru tahu mba klo namanya pohon thuba. Rantingnya bisa bernyanyi jg. Arigatou ilmunya mba

    BalasHapus
  31. MasyaAllah Mami Dessy emang bikin juara kalau hal bercerita, anak-anak harus ditanamkan emang ya sejak dini agar bisa berbagi kebaikan semoga kita termasuk orang-orang yang ditempatkan di tempat terbaikNya

    BalasHapus