Mengenal Lebih Dekat Kisah-Kisah di Balik Bayi Tabung dan Peluncuran Buku dr. Indra N.C. Anwar, Sp.OG
Ada ruang yang tak selalu ramai. Ruang yang tak diisi dengan tawa anak-anak atau celoteh kecil yang biasanya hadir di pagi hari. Ruang itu kadang bernama rumah, kadang bernama hati. Tapi siapa sangka, dari ruang sunyi itulah harapan seringkali tumbuh, pelan-pelan—seperti tunas mungil yang menolak menyerah pada musim kering.
Saya berada di antara banyak pasang mata yang hadir di Auditorium Rizal Sini, Morula IVF Jakarta, Sabtu pagi itu, 31 Mei 2025. Di barisan kursi putih yang berjajar rapi, saya duduk diam-diam, membiarkan mata menyisir ruangan, sesekali menangkap wajah-wajah penuh tanya dan harap.
Peluncuran Buku Kupas Tuntas Masalah Kesuburan Bersama dr. Indra N.C. Anwar, Sp.OG
Acara peluncuran buku dr. Indra N.C. Anwar, Sp.OG bukan sekadar peluncuran buku biasa. Ia seperti pintu yang terbuka perlahan, memperlihatkan dunia yang tak banyak dibicarakan dalam percakapan sehari-hari: dunia para pejuang dua garis merah.
Buku yang ia luncurkan berjudul “Kupas Tuntas Masalah Kesuburan: Selalu Ada Solusi untuk Memiliki Buah Hati dengan Bayi Tabung.” Sebuah judul yang lugas, tapi menyimpan banyak lapisan emosi di dalamnya.
Program bayi tabung bukanlah proses yang mudah, karena melibatkan berbagai tahapan medis yang kompleks, biaya yang tidak sedikit, serta risiko fisik dan emosional bagi pasangan, terutama bagi sang ibu. Prosedur ini memerlukan ketelatenan, kesabaran, dan kesiapan mental yang kuat karena tidak selalu berhasil dalam sekali percobaan. Selain itu, ada risiko kegagalan implantasi, kehamilan ektopik, hingga tekanan psikologis akibat harapan yang tinggi. Oleh karena itu, memulai program bayi tabung perlu dipertimbangkan dengan matang dan didukung oleh informasi yang cukup serta konsultasi dengan tenaga medis profesional.
Di acara ini, dr. Indra tersenyum. Bicaranya tenang, matanya penuh pemahaman. Ia bukan hanya dokter obgyn yang bertahun-tahun mendampingi pasien, tapi juga seorang saksi—atas jatuh bangun pasangan yang mendamba anak, atas tangis diam-diam di ruang konsultasi, atas doa yang tak henti dilangitkan.
“Kesuburan adalah isu yang sensitif, sangat personal. Tapi bukan berarti harus dijalani dalam kesendirian”
Bersama dr. Taufik Jamaan, Sp.OG dari RSIA Bunda Jakarta, keduanya membuka diskusi panjang mengenai bagaimana proses bayi tabung bekerja, mitos yang masih keliru dipercaya masyarakat, dan bagaimana sains terus membuka peluang bagi mereka yang sudah hampir kehilangan harapan.
Di hadapan kami, data dan fakta diurai seperti benang kusut yang mulai dijalin rapi. Tapi lebih dari itu, kisah-kisah manusia yang tersembunyi di balik prosedur medis itu yang membuat hati tak bisa diam.
Acara bersama dr. Indra menjadi ruang refleksi yang hangat dan penuh makna. Dari awal sesi, para peserta diajak menyelami sisi terdalam dari diri sendiri—tentang luka yang tak terlihat, tentang bagaimana cara berdamai dengan masa lalu, dan tentang pentingnya memberi ruang bagi diri untuk merasa. Bukan sekadar seminar, tapi lebih seperti percakapan hati yang pelan-pelan menyembuhkan.
Salah satu momen paling mengena adalah saat dr. Indra membahas konsep self-compassion. “Kadang yang paling kita butuhkan hanyalah ruang untuk didengar,” ucapnya pelan, tapi menghunjam. Kutipan dari bukunya pun dibacakan dengan penuh perasaan, menegaskan bahwa menjadi manusia berarti memberi izin pada diri sendiri untuk tidak selalu kuat.
Menurut dr. Nur Anisa, MARS, SH sekaligus editor, "Buku ini merupakan intisari dari pengalaman dr. Indra selama menjalani praktik di berbagai negara. Isinya sangat kaya dan membuka wawasan, terutama bagi siapa pun yang sedang merencanakan kehamilan—baik melalui cara alami, inseminasi, maupun program bayi tabung."
Buku ini sebaiknya dibaca oleh siapa saja yang akan menikah, yang sudah menikah, dan sedang atau akan menjalani program hamil. Satu hal penting yang ditekankan adalah bahwa bayi tabung bukanlah solusi untuk orang sakit. Ini adalah bagian dari ikhtiar—yang membutuhkan kesiapan, bukan hanya secara fisik dan mental, tetapi juga dari segi waktu dan biaya.
Dengan membaca buku ini, kita bisa memperluas khazanah pengetahuan sejak awal, sehingga bisa menjalani prosesnya dengan lebih ikhlas dan terinformasi, termasuk dalam hal pembiayaan serta dedikasi waktu yang diperlukan untuk menjalani program kehamilan seperti bayi tabung.
Menurut Dr. dr. Taufik Jamaan, Sp.OG buku ini hadir sebagai oase di tengah langkanya literatur mengenai masalah kesuburan di Indonesia. Di tengah minimnya referensi yang mudah dipahami masyarakat umum, buku ini menjadi panduan yang sangat relevan dan dibutuhkan, khususnya bagi pasangan yang sedang menjalani atau mempertimbangkan program fertilitas.
Dokter Taufik sendiri telah mengenal dr. Indra sejak tahun 2000, dan menyaksikan kiprahnya dalam dunia reproduksi dan fertilitas. Berdasarkan data, setidaknya ada 280 ribu pasangan di Indonesia yang membutuhkan layanan fertilitas setiap tahunnya, namun hingga saat ini baru sekitar 20 ribu siklus yang dapat dilayani oleh fasilitas yang ada. Ini menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar antara kebutuhan dan kapasitas layanan.
Tak heran jika banyak pasangan Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri—dan inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi pengembangan medical tourism dalam negeri, khususnya di bidang bayi tabung.
Meluruskan Mitos, Menguatkan Harapan: Bedah Buku Tentang Kesuburan
Buku "Kupas Tuntas Masalah Kesuburan: Selalu Ada Solusi untuk Memiliki Buah Hati dengan Bayi Tabung" tidak hanya mengisi kekosongan informasi, tetapi juga menyuguhkan panduan praktis dan komprehensif—mulai dari hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk program hamil, seperti mengelola berat badan, keseimbangan hormonal, hingga cara mengatasi stres yang kerap muncul selama proses berjalan. Semua dijelaskan dengan bahasa yang ringan namun tetap berbasis ilmu.
Bagi siapa pun yang tengah berjuang memiliki keturunan, buku ini layak dimiliki dan dipelajari. Ia bukan sekadar bacaan, tetapi bisa menjadi teman seperjalanan yang menenangkan dan mencerahkan dalam proses panjang yang penuh harapan ini.
Buku ini membahas berbagai topik penting seputar masalah kesuburan pria dan wanita dan bagaimana caranya untuk dapat memperoleh buah hati yang sehat.
1. Pemahaman Dasar tentang Kesuburan
Bab awal buku ini membekali pembaca dengan definisi kesuburan dari sudut pandang medis. dr. NC Anwar menjelaskan bagaimana proses kehamilan terjadi secara alami, termasuk mekanisme ovulasi, pembuahan, dan implantasi. Pembaca diajak untuk mengenali anatomi dan fungsi sistem reproduksi pria dan wanita. Bahkan apa saja yang menjadi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesuburan dan kehamilan. Informasi dasar ini sangat penting sebagai fondasi untuk memahami bagian-bagian berikutnya.
2. Faktor Penyebab Infertilitas
Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada bab mengenai faktor penyebab infertilitas, yang dibagi secara sistematis ke dalam penyebab pada wanita dan pria.
Pada wanita, dibahas berbagai kondisi seperti gangguan ovulasi, PCOS, endometriosis, tuba falopi tersumbat, hingga gangguan hormon.
Pada pria, penulis membahas kualitas dan kuantitas sperma, varikokel, infeksi, hingga kebiasaan buruk seperti merokok dan stres kronis.
Bab ini memperkuat pemahaman bahwa infertilitas bukan hanya “masalah wanita”, tetapi merupakan persoalan bersama pasangan.
3. Pemeriksaan dan Diagnostik Kesuburan
Bagian ini menguraikan proses diagnostik secara rinci, mulai dari pemeriksaan awal yang umum hingga tes lanjutan. Pemeriksaan hormon, analisis sperma, HSG (Histerosalpingografi), USG transvaginal, serta prosedur laparoskopi dijelaskan dengan jelas, termasuk tujuan, prosedur, dan hal-hal yang perlu disiapkan pasien. Penjelasan yang sistematis ini membantu pembaca untuk tidak merasa terintimidasi saat menjalani tes medis.
4. Teknologi Reproduksi Berbantu (ART)
Inilah bagian inti dari buku. dr. NC Anwar mengupas dengan sangat rinci berbagai metode reproduksi berbantu, mulai dari inseminasi intrauterin (IUI) hingga fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung.
Tahapan prosedur IVF, mulai dari stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, fertilisasi di laboratorium, hingga transfer embrio ke rahim, ditulis langkah demi langkah.
Penulis juga tidak menutupi potensi komplikasi dan risiko, seperti kehamilan kembar, sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), dan beban emosional yang mungkin menyertai prosedur.
5. Aspek Psikologis dan Emosional
Uniknya, buku ini tidak hanya bicara soal medis, tetapi juga menyoroti beban psikologis yang sering dirasakan oleh pasangan infertil. Tekanan sosial, perasaan gagal, hingga konflik dalam hubungan menjadi bagian dari bab ini. Penulis menyampaikan pentingnya dukungan emosional dan konseling, serta bagaimana menjaga komunikasi yang sehat antar pasangan selama proses pengobatan berlangsung.
6. Prosedur Bayi Tabung
Bab Prosedur Bayi Tabung menjadi bagian yang sangat menarik dan informatif, karena memberikan gambaran menyeluruh mengenai langkah-langkah yang harus dilalui oleh pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung. Dengan pendekatan ilmiah yang lugas namun mudah dipahami, penulis berhasil membedah setiap tahapan secara sistematis—mulai dari pemeriksaan awal hingga transfer embrio—sekaligus meluruskan berbagai mitos yang sering beredar di masyarakat. Penjelasan dalam bab ini tidak hanya menghadirkan fakta-fakta medis yang akurat, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam tentang proses reproduksi berbantu, sehingga pembaca dapat mengambil keputusan dengan lebih tenang, terarah, dan penuh harapan.
7. Gaya Hidup Sehat untuk Kesuburan Optimal
Di bagian akhir buku, pembaca diberikan tips gaya hidup sehat yang dapat meningkatkan peluang hamil secara alami. Nutrisi, olahraga, kualitas tidur, pengelolaan stres, dan berhenti merokok menjadi poin penting. Buku ini menekankan bahwa keberhasilan kehamilan tidak hanya bergantung pada intervensi medis, tetapi juga perubahan gaya hidup yang konsisten.
Langkah Awal Menuju Dua Garis Dua:
Buku yang Menjadi Panduan santai seputar kesuburan bagi pasangan muda
Bagi saya, buku ini menjadi bacaan ideal bagi pasangan yang baru mulai mencari informasi seputar kesuburan. Meskipun ditulis oleh ahli medis, bahasa yang digunakan tetap ramah dan tidak teknis, sehingga pembaca awam pun dapat mengikuti setiap penjelasan dengan nyaman. Selain mudah dicerna, isi buku ini juga bersifat ilmiah dan berbasis bukti medis (evidence-based), sehingga setiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekadar klaim tanpa dasar. Di tengah maraknya informasi keliru yang berseliweran di internet maupun "katanya-katanya" yang menyesatkan, buku ini hadir sebagai penyeimbang yang membongkar berbagai mitos seputar kesuburan secara jelas dan logis. Keunggulan lain dari buku ini adalah kedekatannya dengan konteks budaya lokal—karena ditulis oleh praktisi yang memahami masyarakat Indonesia, contoh-contoh yang digunakan terasa akrab dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, membuat pembaca merasa lebih terhubung dan percaya.
“Kupas Tuntas Masalah Kesuburan: Solusi Memiliki Buah Hati dengan Bayi Tabung” bukan hanya buku medis biasa, melainkan jembatan pengertian antara dunia medis dan dunia pasangan yang sedang berjuang. Buku ini memberi harapan, sekaligus membekali pembacanya dengan pemahaman yang benar dan ilmiah tentang kesuburan. Dengan pendekatan yang humanis, dr. Indra berhasil menyampaikan pesan penting: bahwa setiap perjuangan memiliki jalannya masing-masing—asal dijalani dengan ilmu dan kesabaran.
Buku ini kini telah tersedia di Gramedia Pondok Indah Mall dan Gramedia Matraman. Bagi kamu yang lebih nyaman berbelanja dari rumah, buku ini juga bisa dipesan secara online melalui tautan berikut, klik Pesan di sini
Ketika Pasien Bicara
Lalu hadir pasangan muda yang menjadi pembicara terakhir: Mom Novita Wardhani dan Dad Rayhan Sayyid, bersama bayi mereka yang juga hadir di sana. Mereka tak butuh banyak kata untuk membuat ruangan itu sunyi sejenak.
“Dulu kami nyaris menyerah,” kata Novita, suaranya bergetar, “tapi Morula memberi kami lebih dari sekadar harapan. Mereka memberi kami anak kami.”
"Perjalanan Panjang Menuju Dua Garis" – Novita
Perjalanan saya untuk memiliki buah hati bukanlah hal yang instan. Setelah mencoba berbagai ikhtiar—mulai dari laparoskopi hingga inseminasi—saya akhirnya memutuskan untuk menjalani program IVF. Konsultasi pertama dengan dr. Indra dilakukan pada Januari 2023. Saat itu, saya sangat terbantu dengan penjelasan beliau yang begitu detail dan logis, bahkan bagi saya yang awam. Cara beliau menyampaikan benar-benar membuat saya merasa yakin dan dimengerti.
Dengan bimbingan dr. Indra, saya mulai membenahi pola hidup, menjaga kesehatan fisik dan mental sebagai bagian dari persiapan IVF. Dari 10 sel telur yang diambil, hanya 6 yang matang. Di bulan November, saya dan suami mantap untuk melakukan transfer embrio—dua embrio terbaik yang sudah melalui proses pembekuan selama 3 bulan sebagai persiapan mental kami lebih dahulu.
Hasilnya sungguh mengharukan. Saat kontrol, terlihat dua kantong kehamilan. Namun di minggu ke-6, saya mengalami flek. Perasaan panik dan takut tentu muncul, tapi dr. Indra dengan tenang menenangkan saya dan terus memantau kondisi. Tak lama kemudian, diketahui bahwa satu kantong tidak berkembang, namun satu lagi bertahan dan tumbuh dengan baik. Alhamdulillah, saya berhasil hamil.
Bagi saya, dr. Indra bukan hanya dokter, tapi sosok yang memberi harapan, ketenangan, dan panduan yang sangat manusiawi dalam proses yang penuh haru ini. Terima kasih, dokter.
Ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan logika semata saat seorang ibu berbicara tentang anak yang dulu hanya bisa ia bayangkan. Kami tahu: perjuangan itu nyata, cinta itu ada, dan keajaiban bukan hanya untuk cerita dongeng.
Special Offer for Fertility Journey
Di akhir acara, diumumkan pula “Special Offer for Fertility Journey” dari Morula IVF. Sebuah bentuk dukungan untuk mereka yang ingin memulai perjalanan panjang ini dengan lebih ringan. Karena kadang, langkah pertama adalah yang paling sulit, dan setiap uluran tangan bisa berarti segalanya.
Hari itu, lebih dari sekadar promo atau diskon, yang benar-benar ditawarkan adalah sesuatu yang jauh lebih dalam: sebuah keyakinan bahwa kamu tidak sendirian.
Saya pulang hari itu dengan kepala penuh informasi, tapi lebih dari itu, hati ini penuh rasa. Saya belajar bahwa kesuburan bukan semata urusan medis, melainkan juga tentang keberanian, ketulusan, dan harapan yang terus diperjuangkan.
Seperti kalimat di ujung brosur yang dibawa pulang:
“Start Now, Keep Strong, Miracles Happen.”
Karena mungkin, dari ruang-ruang sunyi itulah, keajaiban benar-benar dilahirkan.
Selesai acara, suasana tak kalah menghangatkan. dr. Indra menyapa satu per satu panitia dan peserta dengan tulus. Tanpa banyak kata, ia membangun suasana yang aman dan inklusif. Bahkan behind the scene pun memantulkan semangat yang sama—membuka ruang, merangkul luka, dan menciptakan pengalaman yang terasa personal bagi setiap yang hadir.
0 komentar